[Freelance] Falling (Chapter 1)

Falling - 1

Author: guruheliza

Genre: Romance, School-Life

Length: Chaptered

Cast: Our Lovely Jung Soojung and Kim Jongin

Support: Oh Sehun

Seorang anak perempuan berusia sekitar 10 tahun berlari-lari dengan sekuat tenaga mengejar dua anak lelaki yang berlari mendahuluinya.

“Jongiiinn, Sehuuunn, tunggu aku!”

Anak perempuan kecil itu berhenti dengan napas terengah-engah setelah daritadi berlari sejauh kurang lebih 1 kilometer dari rumahnya. Dua anak lelaki yang tadinya berlari menoleh kebelakang, melihat teman mereka kelelahan. Mereka menghampiri anak perempuan kecil itu.

“Soojung, kalau kau lamban seperti ini kita bertiga tidak akan sempat melihat kembang api!”

“Sudahlah, Jongin.” Sehun kecil menepuk pundak teman lelakinya, “Kau tidak ingat siapa yang membuat kaki Soojung terluka kemarin? Kalau Soojung tidak terluka dia pasti tidak akan berlari selambat sekarang.”

Jongin kecil kesal diingatkan tentang kesalahannya kemarin, ia belum lancar mengendarai sepeda roda dua namun tetap memaksa Soojung untuk naik di boncengannya, sehingga akhirnya anak perempuan kecil itu terjatuh dari sepedanya. Ia membuang muka dari kedua sahabatnya itu.

Sehun kecil berjongkok di depan anak perempuan kecil itu, “Sini naik ke punggungku, puncak bukit sudah dekat, kurasa aku kuat menggendongmu sampai kesana.”

“Tidak apa-apa?”

“Tentu saja, Soojung. Cepat naik!”

Soojung kecil melingkarkan kedua tangannya di leher Sehun, Sehun mengangkat anak perempuan kecil itu di punggungnya kemudian berlari secepat mungkin, namun ia tidak cukup kuat untuk tetap bisa berlari dengan cepat sambil menggendong Soojung.

“Jika kau lelah, kau bisa gantian denganku.”

Tawaran itu tidak begitu bermanfaat untuk Sehun, karena pada faktanya, baru berlari menggendong Soojung tidak sampai 20 meter, anak lelaki kecil berkulit tan itu sudah kelelahan dan meminta bergantian lagi dengan Sehun.

Setelah bergantian menggendong Soojung, ketiga anak kecil itu tiba diatas bukit, nampaknya mereka telah melewatkan beberapa kembang api. Untungnya, perayaan kembang api belum selesai sehingga mereka tetap bisa menyaksikan kembang api yang berwarna-warni di langit malam musim panas mereka.

“Indah sekali!”

Anak perempuan kecil itu menatap langit malam yang berhiaskan kembang api berwarna warni dengan kagum. Kekaguman juga Nampak terpancar dari mata kedua anak lelaki kecil di sebelahnya.

“Jongin, Sehun! Setiap tahun kita harus datang kesini ya untuk melihat kembang api!”

“Iya! Harus! Kau juga mau kan, Sehun?”

“Tentu saja! Kita bertiga akan kesini untuk melihat kembang api bersama setiap tahun.”

Soojung kecil menatap kedua anak lelaki di kiri kanannya bergantian, “Sehun, Jongin, kita akan bersahabat selamanya kan?”

Kedua anak lelaki itu menoleh kearah Soojung, kemudian mereka berdua tersenyum sambil menepuk kepala Soojung dan mengatakan hal yang sama, “Tentu saja!”

 

 

5 years later…

Sekelompok gadis berteriak dari jendela yang menghadap ke lapangan sepak bola, Soojung menoleh kearah pandangan gadis-gadis yang berseragam sama dengannya itu.

“Kyaaaa! Sehun keren sekaliiii!”

“Kau lihat tidak tadi Jongin member assist pada Chanyeol-sunbae? Dia jagoooo sekali kannn??”

“Hey, kau tahu kemarin ada siswi kelas 2 yang menyatakan cinta kepada Oh Sehun!”

“Kim Jongin, hwaitiiiinngg!!”

Soojung menghembuskan nafas dari mulutnya, kemudian melanjutkan tugas kimia yang diberikan oleh Lee-seongsangnim yang hari ini tidak masuk karena istrinya melahirkan anak ketiga mereka.

Soojung tidak pernah mengerti kenapa para gadis itu selalu melakukan hal-hal yang tidak berguna, daripada mereka meneriak-neriaki para lelaki yang sudah jelas-jelas tidak akan mendengar suara mereka, bukankah lebih baik mengerjakan tugas yang diberikan oleh Lee-seongsangnim saja?

Apa bagusnya sih kedua lelaki itu? Gerutu Soojung dalam hati.

Tanpa Soojung sadari, kedua sahabatnya itu tiba-tiba tumbuh dewasa dan perlu Soojung akui, mereka jadi nampak sedikit lebih keren dibandingkan mereka sewaktu kecil dulu.

Tapi Soojung sudah pernah menyaksikan masa-masa dimana kedua lelaki itu masih mengompol di celana, masih menangis bila dipukul olehnya, masa-masa dimana mereka masih berebutan giliran untuk mengendarai sepeda yang sebenarnya milik Sehun, masa-masa dimana mereka bertiga masih kecil.

Mungkin hal itulah yang membuat Soojung tidak histeris melihat kedua lelaki yang sudah bersamanya semenjak kecil itu. Soojung tertawa geli membayangkan jika dirinya menjadi salah satu bagian dari gadis-gadis itu.

Semenjak mereka masuk ke sekolah menengah atas, sepertinya semua makhluk berjenis kelamin perempuan memuja kedua sosok itu. Terutama saat-saat mereka berlatih sepak bola, pasti para gadis akan berteriak histeris.

Seperti saat ini.

“Hey, Soojung!”

Soojung menoleh ke arah seorang teman wanita sekelasnya yang memanggil namanya, yang kalau Soojung tidak salah mengenali, perempuan itu bernama Kang Jiyoung.

“Kau tahu makanan kesukaan Sehun dan Jongin?”

“Ayam goreng. Beri mereka ayam goreng dan mereka akan bersedia melakukan apapun demi ayam goreng itu.” Soojung menyahut sambil tetap melanjutkan tugas kimianya.

“Hey kau dengar? Catat itu!”

“Lalu bagaimana dengan hobby dan warna kesukaan mereka?”

“Jenis musik yang mereka sukai?”

Apa pentingnya sih mereka berdua?

“Hey, Soojung kau enak ya? Setiap hari selalu dikelilingi oleh dua pria tampan.”

“Kalian hanya tidak tahu betapa menyebalkannya mereka.”

“Hey, Oh Sehun? Kau dengar? Ada seorang gadis tidak sopan yang mengatai kita menyebalkan.”

Oh Sehun dan Kim Jongin berdiri di mulut pintu masih dengan jersey sepak bola berwarna hitam-putih mereka yang bertuliskan angka 94 dan 88.

Soojung menoleh ke arah suara yang sangat menyebalkan itu, namun matanya tidak mampu menangkap dua sosok menyebalkan itu karena para gadis gadis telah mengerubungi kedua lelaki itu.

Kedua lelaki itu menerobos kerumunan gadis yang mengelilingi mereka dan berdiri tepat di depan gadis yang tengah mengerjakan tugas kimia, satu-satunya gadis yang bersikap acuh pada mereka.

“Ya! Jung Soojung! Memangnya aku dan Sehun menyebalkan apa sih?”

Soojung mendongak melihat ke arah lelaki berkulit tan berkeringat yang tengah memprotesnya, “Maaf kuralat, yang menyebalkan itu hanya kau, Kim Jongin.”

Sehun tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya itu, “Sudahlah, dari kecil kalian berdua selalu bertengkar seperti kucing dan anjing.”

Soojung mengeluarkan dua kotak bekal makanan dari tas merahnya, ia meletakan kotak bekal berwarna biru dan hijau itu diatas mejanya.

“Itu makanan kalian, kalian pasti lapar kan?”

Sehun mengambil kotak berwarna hijau dan menepuk kepala Soojung, “Terima kasih ya.”

Jongin menatap dua orang itu dengan sinis, “Tidak usah sok mesra begitu, Oh Sehun-ssi.” Tangannya hendak meraih kotak berwarna biru namun gadis itu lebih cepat dan mengangkat kotak bekal berwarna biru itu dari atas meja, “Ya! Apa-apaan kau?”

“Tidak ada bekal makanan untukmu hari ini, menyebalkan!”

“Hey! Kau tidak punya perasaan ya? Aku bisa mati kelaparan!! Bermain sepak bola menguras energiku!!”

“Jongiiinn! Ayo makan dengan kami saja!” Pemilik beberapa pasang mata yang hanya bisa diam saja menyaksikan tingkah mereka bertiga mulai bersuara, “Kami akan mentraktirmu!!”

Wajah Jongin kembali ceria, “Untung sekolah ini berisi gadis-gadis yang baik, tidak seperti gadis menyebalkan di depanku ini!” Jongin melirik ke arah Soojung dan dibalas dengan tatapan sinis dari gadis itu.

Jongin menghampiri kerumunan gadis itu dan melingkarkan tangannya ke pundak dua orang gadis didekatnya, “Ayo kita turun ke kantin sebelum aku dikutuk oleh nenek sihir itu!”

Jongin berhasil membuat semua kerumunan gadis yang tadinya berada di depan kelas mendadak lenyap hingga hanya ada Soojung dan Sehun di ruang kelas itu.

“Dasar Kim Jongin, kapan dewasanya sih lelaki itu.”

Sehun memperhatikan sahabatnya yang menggerutu kemudian menusukan salah satu telur gulung di kotak bekalnya kemudian menyodorkannya ke mulut gadis yang sedang menggerutu itu.

Soojung menatap Sehun untuk beberapa detik, “Makanlah, Soojung. Katanya perut kenyang dapat meredakan rasa kesal.”

Soojung membuka mulutnya kemudian melahap telur gulung itu, “Kau memang yang terbaik, Sehun!” Gadis itu menepuk pelan pundak sahabat lelakinya itu kemudian keduanya tersenyum.

 

 

“Dan kau tahu, Jinri? Dia keluar bersama para gadis-gadis dan mengataiku nenek sihir! Menyebalkan sekali kan? Dasar Kim Jongin jelek! Dia pikir dirinya keren apa? Errrrghh.”

Soojung berjalan pulang bersama satu-satunya sahabat perempuan yang dimilikinya sambil menceritakan tentang kejadian hari ini di kelasnya seperti biasa.

“Hahaha! Kau sesebal itu ya pada Jongin?”

Hanya Jinri satu-satunya gadis dari semua gadis yang dikenalnya selama ini yang tidak ikut-ikutan histeris melihat Jongin dan Sehun, mungkin hal itulah yang membuat Soojung merasa cocok dengan Jinri.

“Tentu saja, Jinri! Kau pasti akan sebal padanya kalau jadi aku!!!”

“Tapi kau bisa berteman dengannya hampir selama 15 tahun?”

“Itu terpaksa!!! Sungguh!! Jika aku tidak dipaksa oleh keadaan untuk berteman dengannya aku juga tidak mau berteman dengan lelaki menyebalkan seperti dia, cih!”

Jinri menghentikan langkahnya kemudian ia menepuk pundak sahabatnya, “Hati-hati, Jung! Jika ka terus-terusan membicarakan tentang Jongin, kau bisa jatuh cinta padanya nanti!”

“Tidaaaaaak mungkiiiinnn!!!”

 

 

“Sooojuuunng~~”

Jam dinding menunjukan pukul 10 malam, Soojung tetap tidur-tiduran dengan malas di kasurnya walaupun mendengar namanya dipanggil. Ia tahu pasti siapa oknum yang mengganggunya malam-malam begini.

“Soojung! Pinjam tugas kimiamu dong!”

“Ya! Kim Jongin! Belajarlah mengetuk pintu sebelum masuk ke kamar seorang gadis.” Soojung meraih tas merahnya dengan malas lalu mengeluarkan sebuah buku bersampul biru metalik dan mengulurkannya kepada Jongin, “Dan berusahalah sekali-kali mengerjakan tugas kimia tanpa mencontek tugasku!”

“Maaf ya, Jung Soojung. Setelah sekian lamanya bersamamu, aku sudah lupa bahwa kau adalah seorang perempuan. Kau tidak bersikap seperti perempuan sih!”

Soojung menatap lelaki yang sedang menyunggingkan cengiran yang menyebalkan itu, “Kau tidak akan kuberi pinjam tugas kimiaku!”

“Jung Soojung! Kau jahat sekali! Kau tahu kan aku dari dulu lemah dalam pelajaran berhitung!”

“Bukan urusanku!”

“Ayolaaahhh! Kau mau melihatku dihukum oleh Lee-seongsangnim besok?”

“Tidak peduli!” Soojung memalingkan wajah dengan memasang wajah sebal sambil mengangkat buku kimia itu diatas tangannya.

Jongin berusaha merebut buku dari tangan Soojung, namun Soojung bergerak cepat dan berdiri di atas ranjang sambil menjulurkan lidahnya. Jongin ikut naik ke atas ranjang dengan harapan bisa merebut tugas kimia yang berharga untuknya itu.

Namun, saat tangan Jongin berhasil meraih buku bersampul biru metalik itu, Soojung melakukan gerakan yang sangat disesalinya setelahnya. Gerakan yang membuatnya terjatuh ke atas ranjang dengan Jongin berada diatasnya dan hanya ada jarak beberapa senti diantara mereka. Sampai-sampai Soojung dapat merasakan hembusan nafas Jongin yang hangat di wajahnya.

Jongin buru-buru bangun dari posisinya dan kemudian berdiri membelakangi gadis yang sekarang sudah dalam posisi duduk diatas ranjang, “Sudahlah, aku pinjam tugas kimia Sehun saja.”

Lelaki itu segera bergegas keluar dari kamar Soojung, dan setelah menutup pintu, ia bersandar pada daun pintu itu, Jongin memegangi wajahnya yang terasa panas. Wajahnya nampak merah seperti kepiting rebus dan jantungnya tidak bisa berhenti berdebar-debar saat itu, “Apa-apaan ini? Sial!”

 

 TBC

Halooooo! Ini ff kaistal keduaku setelah ‘Left My Heart’ buat yang belom baca ‘Left My Heart’ sok atuh coba dibaca /promosi

Image Soojung dan Jongin jadi beda banget ya dari ff sebelumnya? Hahaha

Dari dulu aku suka banget sama OT3 Kai-Krystal-Sehun/? terus jadi pengen nulis cerita tentang mereka bertiga daaaan, jadilah ff ini!

Gimana ff ini? Hehehe, comment dan review kalian ditunggu~~~ ❤

64 thoughts on “[Freelance] Falling (Chapter 1)

  1. waah guruheliza datang membawa semangat baru (?)
    hehehe ❤
    suka suka suka, mereka unyu ❤
    apalagi ada jinri nyempil dikit disitu 😀
    apalagi ada adegan sestal suap-suapan + kaistal deket-deketan 🙂
    bacanya bikin ngefly 😀
    apalagi mukanya jongin pake merah segala lahi 😀
    emang orang item mukanya bisa merah jong???
    hahaha just kidding
    suka guruheliza sukaaaa ❤ ❤ ❤
    dilanjut yaa, fighting !

    Like

  2. owwww…….. cute nya mereka bertiga….^^
    bruntungnya jung punya 2 sahabat ganteng + keren.. kalo jung ga mau sok atuh kasih ke saya….. ^^ wkwkwkwkwk..
    itu ceritanya jung jong tetanggaan ya?

    Like

  3. kak gu, mungkin aku bakal jadi penggemar barumu kak kkk 🙂
    suka banget, buruan next peliiis, oh ya kak ff left my heartnya belum ada yg baru lagi yaah???
    aku menunggu kak 🙂 -bonita
    sebelumnya kak guruhel line berapa, lupa kkk aku 00 line salam kenal kak 🙂
    Kewp writing …

    Like

    • waaah jadi malu akuuu >///<
      uda ngirim sampe tamat kok left my heart nya tinggal nunggu giliran di post aja hehehe
      aku line 97 nih, salam kenal juga!
      btw, makasih komentarnya! ❤

      Like

  4. aduh castnya sekaistal
    tapi rada gimana gitu liat sehun disini
    yang kesannya lebih kalem terus lebih dewasa dari jongin
    rasanya pengen ketawa aja sehun kayak gitu
    wkwk
    ditunggu kelanjutannya kak

    Like

  5. Karakter kaistal dsni hampir mirip ma aslinya, tp sehun beda 180° hihi…
    Eliza emank hebat deh bikin ffnya menarik.
    Ditebak2 bs2 triangle love nih antara kaistalhun…
    Tp mdh2n ntar ad myungsoo jd guestnya org yg disukai krystal dlu. Kan mrk bloom mrskn getaran cinta jd intermezzo lah myungstal nyempil. Hahaha…
    Ditunggu chap 2nya Liza’ hwaiting!!!!!

    Like

    • makasih jifah unnie yg setia nongol komen di ff ku ❤
      wah padahal di left my heart pada minta myungstalnya cepet cepet du udah in eh ini malah minta myungsoo nyempil :p

      Like

  6. Seru ceritanya kaistal berantem melulu!!!aduh klo udh ada 3sahabat ngeri pada rebut2an deh-_- mdh2an sehun gak suka deh sama soojung atau sebaliknya biarkan kaistal bersatu hihi

    Like

  7. Aq suka ceritanya… penasaran sama yg akan terjadi selanjutnyaa . apa yg akan terjadi dengan kisah persahabatan mrk selanjutnya
    Ditunggunext chap ^^

    Like

  8. Ff nya bagus kok, aku juga suka mereka bertiga. Jongin sama soojung kalo bertengkar lucu yaa 😀 . Pasti nanti disini sehun suka ya sama soojung? Soojung cuma untuk jongin dong. Tapi aku kurang dapet feel nya soalnya sifat sehun beda banget dari aslinya.
    Di tunggu next chapter nyaa 🙂

    Like

  9. Aku suka nih kak yg genre begini 🙂
    Mereka bertiga emang cocok kalo dijadian cinta segitiga hehe…
    Semoga ntar jadinya kaistal sm sesul ya kak:) ditunggu chapt selanjutnya kak , keep writing !

    Like

  10. inii bagusss ceritanyaa.. wahhh…
    ati ati soojungg.. jangan galak n sebel” sama jongin.. bntar lg juga ketauan rasa sukanya.. wkwkwkkwkwk
    akuu sangat menunggu kelanjutan ff muu.. 😉

    Like

  11. 88 & 94 ??
    hn…no growl bgt..

    cerita cinta segitiga ya..
    tp kyany n cerita bkal cenderung ke kaistal kn..
    next dtunggu. dan ak harap n ff gk sad ending

    Like

  12. Aku suka SEKAISTAL…sukaaa pake bangetttt..apa lg mereka bersahabat.jangan2 nanti SEKAI sama2 suka Soojung?trs Soojung suka Kai,tp krna g enak sm Sehun n g mau ngancurin persahabatan mereka jadi Soojung lebih milih ga milih salah satu diantara mereka??oh noo /sok tau
    gpp ada sad2nya,biar lebih real life,tp jgn siksa Soojung y.jgn sad ending juga..hehehe
    bikin Soojung milih Kai aja cingu,,trs Sehun akhirnya jatuh cinta sm akoooo…hahahaha//dipukul Wanda..
    maaf y ini komen panjang g jelas..excited bgt sm FF ini,,

    Like

  13. Suka sama alurnya kak 🙂
    Setuju sama jinri soojung-jongin seharusnya jangan terlalu benci entar jadi cinta lo 😀 tapi lucu liat soojung-jongin kayak tom jerry gitu 😀
    Karakter sehun emang cocok sih buat mukanya kalem gitu 😀 ya walaupun aslinya enggak

    Like

Arcadian's Say