First [Sequel Candy Jelly Love]

asdfghjkl

First [Sequel Candy Jelly Love]

Kim Jongin, and Jung Soojung

Supported by EXO-K, Choi Jinri, and Kei Lovelyz

Rating: Teen

Genre: Romance, School-life

Length: Oneshot

read this first? Candy Jelly Love

Rayya’s

Ketika kau merasakan sakit gigi akibat terlalu banyak memakan candy jelly. Maka seperti itu juga rasaku padanya.

.

.

Mereka kini berhenti di salah satu koridor sekolah yang sepi dan saling menatap satu sama lain. Ekspresi wajah sang namja sulit ditebak, tetapi tidak dengan sang yeoja, ia menampakkan raut kesedihan yang sangat kentara. Mereka hanya saling menatap satu sama lain hingga sang yeoja mengeluarkan suaranya  terlebih dahulu.

“Jongin, maafkan aku..”  ucap Soojung pelan.

“Soojung, ini sudah kesekian kalinya sejak seminggu lalu, kau tidak lelah?” jawab Jongin lembut.

“Tapi–”

“Aku sudah memaafkanmu, lagipula acara keluarga lebih penting bukan?” jelas Jongin pada Soojung.

“Ayo kita ke kantin, hyung-deul sudah menungguku, Jinri juga sudah menunggumu. Oke?” lanjut Jongin sambil tersenyum dan mengacak rambut Soojung pelan.

“Oh ya, jika hari ini kau tidak ada pelajaran tambahan, kau mau mengganti kencan kita yang gagal?” tanya Jongin sambil berjalan ke kantin dengan Soojung yang masih setia berada disampingnya.

“Tidak ada, dan tentu saja!” jawab Soojung dan tersenyum cerah.

#

Jongin dan Soojung memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri Young street Hongdae setelah mampir kesalah satu kedai disana. Hari sudah mulai gelap ketika akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

Mereka menaiki bus dengan route yang sama, dan duduk bersama disalah satu sudut bus yang sepi karena sudah melewati jam pulang kerja dan jam pulang para siswa sekolah seperti mereka.

“Kau mau candy jelly?” tanya Jongin sambil mengeluarkan satu bungkus candy jelly dari saku celananya setelah tak lama mereka duduk.

Soojung menoleh, “Candy Jelly? Lagi?” tanyanya balik.

Jongin mengangguk sambil tersenyum kaku. “Kau tidak mau ya?” tanya Jongin lagi.

“Sebenarnya aku mau, hanya saja aku bisa sakit gigi jika terlalu banyak memakan candy jelly Jongin..” tolak Soojung sopan.

“Ahh, benar juga. Maafkan aku Soojung..” ujar Jongin lalu memasukkan candy jellynya kedalam saku.

“Jongin?” ucap Soojung setelah mereka sempat terdiam beberapa menit.

Jongin hanya bergumam lalu menoleh kearah Soojung.

Soojung menghembuskan nafasnya pelan, “Apakah kau seperti ini pada semua yeoja?” tanya Soojung pelan.

Dahi Jongin sedikit berkerut, “Nde? Ahh.. Anio. Kau bisa tanya pada hyung-deul atau Sehun tentang itu.” Ucap Jongin sambil mengacak rambut Soojung pelan.

Soojung memiringkan kepalanya kekiri, “Nugu?” ulangnya.

Jongin tesenyum gemas, “Kau ingat beberapa namja yang datang bersamaku saat di kantin? Kau bisa bertanya tentang itu pada mereka.” Ujar Jongin menjelaskan.

“Ah, baiklah.. tapi–”

“Aku duluan Soojung..” potong Jongin yang sudah berdiri lalu beranjak turun dari bus yang mereka tumpangi.

Soojung segera yang tadi sedikit kabur segera tersadar dan melihat sekitar. Benar, ini halte yang sama seperti kemarin malam saat Jongin turun.

Soojung menghembuskan nafasnya pelan, bahkan ia belum sempat bertanya kenapa Jongin memintanya bertanya pada oppadeul Jongin daripada menjelaskannya langsung.

Bus kembali berjalan, meninggalkan halte saat Jongin turun tadi, dengan Soojung yang kini sedikit disibukkan oleh pikiran tentang Jongin yang sudah memenuhi seluruh otaknya.

#

Krystal POV

Aku segera merebahkan diriku ke kasur Queen Size kamarku. Hari yang melelahkan, dan menyenangkan. Ya, meskipun tadi Sooyeon eonni  sedikit memarahiku karena pulang terlambat. Setidaknya eomma dan appa tidak akan memarahiku karena sedang dalam perjalanan bisnis yang membuatku hanya tinggal bersama Sooyeon eonni yang cerewet itu.

Akhirnya aku menyalakan televisi, mencari channel yang menurutku menyenangkan. Dan pilihanku jatuh pada sebuah channel yang sedang menyiarkan sebuah acara musik.

“Soojung, eonni akan keluar sebentar.” Pekik Sooyeon eonni dari luar kamarku.

Aku segera mengecilkan volume televisinya, “Eonni, aku titip bulgogi!” teriakku membalas ucapannya.

“Ya! Aku keluar karena aku ada kencan! Bisakah kau beli saja sendiri?” ucap Sooyeon eonni lebih keras.

Aku segera berlari dan membuka pintu kamar, kulihat Sooyeon eonni sedang sibuk merapikan rambut blondenya. “Jinjja?” ucapku padanya dengan nada tidak percaya.

“Apakah aku terlihat berbohong, Jung Soojung?” ucap Sooyeon eonni dengan nada sebal saat ia mulai berjalan kearah pintu dan memakai sepatu high hellnya.

Aku terkekeh lalu tersenyum, “Hati-hati dijalan eonni! Semoga kencanmu menyenangkan!” ucapku riang sambil melambaikan sebelah tanganku padanya.

“Kencanku memang selalu memang selalu menyenangkan pabo! Tidak seperti dirimu!!” kata Sooyeon eonni mengejekku.

Aku berdecak, lalu sejurus kemudian Sooyeon eonni tersenyum dan melambai padaku. Dan beberapa saat kemudian hanya menyisakan seorang yeoja bernama Jung Soojung yang ternyata diriku sendiri. Menyedihkan memang. But hey! Berita baiknya aku bisa jalan-jalan malam ini!

Aku segera menutup pintu kamarku lagi dan setengah berlari menuju lemari, mengambil celana jeans, kaos, serta jaket lalu memakainya. Tak lupa beberapa lembar serratus ribu won dari dompet aku masukkan kedalam kantong celanaku.

#

Pergi ke Han-gang Park dimalam hari ternyata cukup menyenangkan. Ah tidak, ini memang menyenangkan, kau saja yang tidak tahu Soojung._.

Udara di han-gang Park cukup mendukung keadaanku yang hanya memakai bawahan jeans selutut, jadi aku putuskan untuk berjalan-jalan sebentar tidak ada salahnya.

“Soojung-ah?”

Aku menoleh, “Jinri? Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku padanya.

“Eo, aku memang selalu berkumpul disini setiap Jum’at dan Sabtu. Bagaimana denganmu? Apa yang sedang kau lakukan?” tanyanya balik padaku.

Aku menggaruk tengkukku, tidak tahu jawaban apa yang harus aku jawab pada Jinri. “Aku sedang jalan-jalan saja, tidak ada siapapun dirumahku, jadi aku putuskan untuk kemari, lagipula ini pertama kalinya sejak beberapa tahun lalu aku ke Han-gang­ Park lagi Jinri.” Jelasku panjang setelah memikirkirkan kata yang tepat.

Jinri tersenyum, lalu menggandeng tanganku. “Berhubung kau ada disini, bagaimana jika kau ikut aku? Hangout. Oke?” pinta Jinri padaku.

Dia menggenggam tanganku, aku tidak bisa menolak bukan? Jadi aku hanya menjawabnya dengan anggukan. Dan dibalas senyuman cerah dai wajah Jinri yang masih terus menyeretku.

Aku hanya mengikuti arah yang Jinri tuju hingga ia berhenti disebuah lapangan basket, lalu ia menyuruhku duduk di pinggiran lapangan, disalah satu kursi-kursi yang tersedia disana.

“Kenapa kita kesini?” tanyaku pada Jinri.

Just see, and you will know it Soojung.” Ucap Jinri lalu tersenyum.

Aku memiringkan kepalaku, “What are you talking about?” tanyaku padanya. Ayolah, jawabannya benar-benar berbelit-belit.

Aku kembali memperhatikan permainan, mencari jawaban dari perkataan Jinri. Masalahnya, cahaya lampu dilapangan tidak terlalu terang, lebih terkesan remang-remang hanya untuk sekedar menyinari para pemain, dan itu membuatku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka. Hanya bisa melihat bagaimana mereka bermain street basketball secara garis besar. Dan ya, susah untuk menjelaskannya.

“Perhatikan dengan baik. Oh ayolah, kau harus cari tahu oke? Tidak akan menyenangkan jika aku memberitahumu lebih dulu Jung Soojung.” Kata Jinri dengan senyum nakalnya.

Aku memutar bola mataku malas. Sebenarnya memang menyenangkan melihat street basketball saat malam hari. Tapi sekali lagi, AKU TIDAK BISA MELIHAT WAJAH MEREKA! Dan lagi Jinri membawaku kesini dengan alasan yang tidak jelas sedikitpun. Dan itu membuatku tidak bersemangat.

Bugh!

“Aww!!” pekikku keras.

Aku segera memegang sekitar kepalaku dan menutup mataku. Rasa nyeri yang berdenyut-denyut dengan cepat menguar ke setiap sudut kepalaku. Membuatku semakin menutup mataku erat, tidak peduli dengan sekitar.

Gwenchana?” ucap seseorang sambil memegangi kepalaku yang juga sedang aku pegangi dengan tanganku sendiri.

“Mmm?” gumamku pelan.

“Soojung-ah? Jinjjayo? Benarkah tidak ada yang sakit? Maafkan temanku, ia tidak sengaja tadi, ia juga tidak menyangka bolanya akan mengenai kepalamu.” Ucapnya lagi, kini sambil mengelus kepalaku pelan.

Nuguya? Suaranya… Astaga!

Gwenchana! Aku baik-baik saja, sungguh!” kataku, lalu dengan cepat aku membuka mataku.

“Benarkah? Kau tidak berbohong kan?” ucapnya padaku.

Aku tersenyum, lalu menurunkan tangannya dari kepalaku. “Aku tak apa Jongin, sungguh..” kataku meyakinkannya.

Benar! Jongin! Kim Jongin!

“Baiklah. Tunggu disini sampai aku selesai bermain, oke?” ucapnya padaku.

Aku hanya mengangguk, meskipun tidak bisa menangkapnya dengan baik.

“Jinri, jika Soojung mengeluh sakit, jangan sungkan untuk bilang padaku oke?” kata Jongin pada Jinri.

Jongin kembali bermain basket bersama teman-temannya. Dan setelah kurang lebih 10 menit, Jongin akhirnya selesai bermain basket.

Ternyata Jongin sangat berbakat dibidang olahraga, bahkan dia begitu mahir dalam bermain basket, begitu juga dengan teman-temannya. JInri bilang mereka memang selalu bermain basket disini. Jinri juga bergabung bersama mereka karena salah satu teman Jongin adalah sahabatnya, jadi Jinri sudah sering menemani mereka bermain basket bersama.

Hyung, aku pergi dulu ne?”

Jongin berucap ketika ia menarik lenganku untuk segera berdiri.

“Ne.. Jaga dia baik-baik.” ucap seorang namja dengan suaranya yang terdengar sangat berwibawa.

“Aku pinjam dia Jinri.” Ucap Jongin lagi setelah mengambil tasnya dan menuntunku berjalan pergi meninggalkan lapangan basket.

Aku hanya berjalan mengikutinya, dengan tanganku yang masih terus digenggam oleh Jongin.

“Aku akan mengantarkanmu pulang.” Kata Jongin padaku.

Pulang? Tapi.. astaga! Bagaimana aku harus mengatakannya?

Aku menggigit bibir bawahku, “Err, tapi aku… tujuanku kemari adalah.. makan.” Kataku lalu tersenyum kikuk.

Jongin menghentikan langkahnya, “Eh? Kau belum makan? Sejak tadi? Astaga! Kalau begitu, apa makanan yang kau inginkan?”

“Bulgogi!” pekikku padanya.

“Oh.. Baiklah, baiklah.. Kau sangat bersemangat tentang bulgogi. Favourite food hah?” balas Jongin sambil tersenyum genit pada Soojung.

Geumanhae, ayolah Jongin..” kini aku ber-aegyo ria dihadapannya.

Jongin mencubit pipiku, “Uhuhu.. Kyeopta..” katanya gemas dan aku hanya menepuk-nepuk tangan Jongin agar berhenti mencubit pipiku. “Ayo!” ucapnya lagi sambil menggiringku kesebuah kedai bulgogi terdekat.

Cha~ Kau duduk disini, aku akan memesankannya oke?” katanya setelah sampai dikedai tersebut, sedangkan aku masih sibuk menggosok pipiku yang ternodai oleh tangannya tadi hanya menurut dan duduk ditempat yang ia pilih.

Dan tak lama Jongin kembali. Aku dan Jongin bertukar cerita sepanjang menunggu pesanan, terkadang kami tertawa lalu berubah serius, lalu tertawa lagi, dan begitu seterusnya. Hingga pesanan kami datang dan kami langsung memakannya dengan lahap. Yupp! Kami sama-sama lapar!

#

“Jinri-ya, bisakah aku bertanya sesuatu? Tentang Jongin?” tanyaku saat kami samapi dikantin.

Kantin sekolah hari ini sangat sepi, bukan karena semua orang menghilang. Tapi karena pelajaran olahraga telah selesai kelas kami diperbolehkan istirahat. Jadi, beginilah efeknya. Hihihi.

Mwonde?” tanya Jinri balik.

Aku menghembuskan nafas, “Jongin, apakah dia playboy?” ujarku pelan.

Jinri mengerutkan keningnya, “Maksudmu?”

“Maksudku, Jongin mengajakku kencan dengan mudahnya dan–”

“Setahuku, dia tidak pernah seperti itu, sepanjang sejarah yang aku tahu baru kali ini Jongin mengajak  seorang yeoja berkencan. Padahal biasanya fans yeoja-yeojanya yang mengajaknya kencan, dengan sedikit paksaan.” Jelas Jinri.

Jinjja?” tanyaku padanya dengan mata melebar.

Jinri mengangguk, “Oh! Chanyeol oppa! Baekhyun oppa! Kemarilah!” pekik Jinri pada dua orang yang sedang mengambil pesanan mereka.

“Oh Jinri-ah.. Waeyo?” tanya chanyeol saat duduk bersama kami.

“Soojung bertanya padaku, dia bertanya apakah Jongin seorang playboy?” ucap Jinri pada Chanyeol.

Chanyeol dan Baekhyun seketika tertawa.

“Kalau dilihat Jongin memang playboy, dia sudah berkencan dengan banyak yeoja sejauh ini, meskipun Jongin tidak pernah menginginkannya.” Ujar Baekhyun dengan gelak tawanya.

“Hey! Tapi sungguh, baru kali ini kami melihat seorang Jongin mengajak yeoja untuk berkencan dengannya. Iyakan, Baek?” kata Chanyeol diikuti anggukan dari Baekhyun.

“Oh ya, oppa tidak belajar dikelas?” tanya Jinri kemudian.

“Kami terlambat, dan sebagai hukuman harus membersihkan halaman belakang.” Ujar Chanyeol menjelaskan.

“Ketika kami sudah selesai, sebentar lagi istirahat. Jadi, daripada masuk ke kelas yang membosankan, sekalian saja kami istirahat duluan.” Ujar Baekhyun dengan tawa kahsnya.

“Ck, dasar!”

#

Author POV

Pelajaran yang benar-benar membuat seluruh siswa dikelas mengantuk akhirnya usai, dengan malas Soojung membereskan buku-bukunya dan keluar kelas bersama Jinri tepat ketika Jongin sudah menunggunya didepan kelas.

Sudah sejak beberapa hari lalu Jongin selalu menunggunya didepan kelas, menunggunya untuk sekedar pulang bersama.

“Jinri, aku duluan..” kata Soojung sambil melambaikan tangannya pada Jinri.

“Yeah.. hati-hati dijalan!”

Jongin dan Soojung menaiki bus seperti biasanya. Bus yang ditumpangi mereka cukup ramai, mereka duduk di dua bangku yang terletak cukup jauh dari kursi kemudi.

Rasa kantuk Soojung belum juga pergi, membuat Soojung beberapa kali hampir tertidur. Hingga tangan Jongin menuntun kepala Soojung kepundak Jongin, membuat Soojung terbagun lagi.

“Tak apa..” ujar Jongin membuat Soojung tersenyum dan menaruh kepalanya di pundak Jongin yang terasa begitu nyaman.

“Aku akan membangunkanmu nanti..” kata Jongin pada Soojung yang mulai menutup matanya.

“Tidur yang nyenyak, saranghae..” gumam Jongin pelan, sangat pelan.

Nado saranghae.. Jongin-ah..” jawab Soojung yang masih bisa mendengar perkataan Jongin tadi.

Mwo?” tanya Jongin dengan nada sedikit meninggi membuat Soojung harus kembali terbangun dan duduk tegak.

Nado saranghae.. Jongin-ah..” jawab Soojung dengan muka mengantuknya.

Jongin langsung memeluk Soojung dengan erat, menyalurkan seluruh kebahagiaannya. Sebenarnya ia hanya bergumam, tapi Soojung ternyata membalasnya, membalas perkataannya, dan juga membalas cintanya.

Jeongmal saranghae..” kata Jongin tepat di telinga Soojung.

“Jongin.. Aku mengantuk..” jawab Soojung sambil menguap.

“Oh ya.. Aku sampai lupa..”

#

Hubugan Jongin dan Soojung benar-benar berjalan engan baik dihitung sejak dua minggu yang lalu tepat saat pernyataan didalam bus berlangsung. Fans Jongin tidak menganggu Soojung sedikitpun, dan sepertinya mereka hanya pasrah dengan Jongin.

“Buka mulutmu..” ucap Jongin pada Soojung yang kini duduk bersama dirinya dan juga teman-teman temannya, termasuk Jinri.

Soojung membuka mulutnya dan kini telah dipenuhi oleh sesendok makanan yang diberikan Jongin.

“Kai oppa!!!” pekik seseorang, dan Jongin menoleh.

Yeoja yang tadi memanggil ‘Kai’ itu berjalan mendekat kearah Jongin.

“Oppa.. Kau tidak merindukanku?” ucap yeoja itu saat telah berada dihadapan Jongin.

Jongin berdiri, “Ani.” katanya membuka kedua tangannya lebar.

Yeoja itu langsung medekat dan memeluk Jongin, begitu juga dengan Jongin yang membalasnya.

“Kapan kau kembali dari Jepang? Kau tidak berkata apapun padaku.. Bagaaimana dengan teman-temanmu disana? Apa mereka baik padamu?” ucap Jongin dengan nada yang sedikit sebal.

Soojung? Ia hanya bisa diam, mencerna semua yang terjadi. Jongin tampak begitu akrab dengan yeoja itu.

“Hari ini, sebenarnya aku masih jet lag tapi demi oppa aku berangkat sekolah hari ini juga. Mereka sangat baik padaku. Bahkan banyak namja yang menyatakan cinta padaku. Tapi aku menolaknya, dan berkata bahwa aku sudah punya pacar. Jika mereka tidak percaya, aku langsung menunjukkan foto oppa pada mereka. Hahahaha.” Jelas yeoja itu panjang lebar. Jongin juga ikut tertawa mendengaar penuturan yeoja itu.

“Kei, sampai kapan kau di Korea?” tanya Jongin kini serius.

“Kai oppa pabo, kau mengusirku hah? Aku akan disini sampai waktu yang tidak ditentukan. Appa sudah setuju. Bweeek.” Ujar yeoja bernama Kei itu.

“Anio.. Aku merindukanmu pabo. Syukurlah, aku bisa melihatmu sepuasnya.” Ujar Jongin sambil terkekeh.

Kring… Kring..

“Oh belnya sudah berbunyi. Ayo kita masuk kelas!” ujar Jinri mengalihkan semuanya.

Dan semuanya kembali ke kelas, begitu juga dengan Soojung yang masih bertanya-tanya dengan hal yang baru saja terjadi. Ia berjalan dengan Jnri disebelahnya, masih dengan pikiran kosong dan pertanyaan yang berbelit-belit di otaknya. Lalu sejurus kemudian ia tertawa pelan.

“Kau bodoh, Jung Soojung.”

#

Bahkan hingga pelajaranterakhir, Soojung hanya berdiam diri, menatap kesatu titik dengan tatapan kosongnya. Dan terakhir ia baru sadar bahwa sejak beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah telah berkumandang disetiap sudut sekolah termasuk kelasnya. Beruntung Jinri menyadarkannya tadi, jika tidak mungkin dia akan lebih lama berdiam diri seperti itu.

Soojung yang sadar langsung membereskan buku-bukunya secepat kilat, lalu keluar dari kelas dan berjalan melewati Jongin yang baru saja sampai didepan kelasnya.

“Soojung-ah.. waeyo?” tanya Jongin saat Soojung berjalan mendahuluinya, bahkan berpura-pura tidak melihatnya.

“Pergilah.. Aku mau pulang sendiri.” Ujar Soojung dengan nada yang sedikit ketus.

“Kau marah? Apa yang terjadi eoh?” tanya Jongin lagi saat berhasil meraih tangan Soojung.

“Lepaskan.” Pekik Soojung berusaha melepaskan tangannya.

Setelah lepas Soojung kembali berjalan, meskipun tidak ada arah yang hendak ia tuju sekarang. Misinya hanya satu, pergi menjauh dari Jongin.

Dan untuk kedua kalinya Jongin mengikuti Soojung yang kini ia lihat sedang menuju ke koridor perpustakaan.

Chankamman, sebenarnya apa yang terjadi? Malhaebwa..” kata Jongin lembut sambil meraih tangan Soojung untuk kedua kalinya –juga.

“Aku–” Soojung terdiam lagi.

“Entahlah, bisakah kau pergi dari hadapanku sekarang?” akhirnya Soojung merubah kata-katanya.

“Tidak sebelum kau memberitahuku semuanya.” Jawab Jongin kini menghimpit badan Soojung ke tembok koridor.

“Aku tidak mau memberitahumu.” Ucap Soojung ketus.

“Apa?” tanya Jongin yang berpura-pura idak mendengar perkataan Soojung.

“Aku tidak mau mem –” tepat sebelum Soojung menyelesaikan perkataannya, bibir Jongin sudah menempel manis dibibirnya, membuat seorang Soojung benar-bena shock.

‘Ini manis.’ Soojung berujar dalam hatinya.

“OPPA!!” ahh, itu suara Kei.

Seketika itu juga Jongin melepaskan tautannya pada Soojung.

“Bagaimana bisa kau!!” pekik Kei lagi.

Soojung kembali sadar, dan ia hendak pergi dari sana saat itu juga. Tapi Jongin menahannya, tetap menghimpitnya di tembok koridor tidak peduli denga Kei yang kini berjalan mendekat kearahnya dan juga Soojung.

“Jongin, aku ingin pergi, bisakah? Aku mohon.” Lirih Soojung.

“Apa yang terjadi padamu, Soojung-ah?” tanya Jongin lagi.

“Jika kau ingin berbicara dengan ‘yeojachingu­-mu’, setidaknya jangan biarkan aku melihatnya. Aku mohon.” Suara Soojung semakin parau, tapi Jongin malah menahan tawanya.

“Kei, kemarilah, cepat!” ucap Jongin pada Kei.

Ppoppo..” kata Jongin lagi sambil menunjuk pipinya.

Kei memiringkan kepalanya, bingung. Jongin masih dalam posisi menghimpit Soojung tapi meminta ‘ppoppo’ dari Kei? Daebak. Lalu Kei hanya bergumam ‘molla’ dan langsung memberikan kecupan dipipi Jongin. Membuat Soojung merasakan sakit yang luar biasa dihatinya.

“Sejak kapan oppa seperti ini?” pertanyaan aneh keluar dai mulut Kei.

Jongin tertawa, “Kau tahu Kei? Yeojachingu-ku berkata bahwa dirimu yeojachingu-ku. Lucu sekali bukan?”

Kei langsung tertawa terbahak. Dan Soojung, mulai bingung.

“Ayolah eonni, biarpun aku tidak mirip dengannya karena kami bukan saudara kandung, bagaimana bisa eonni cemburu seperti itu?” kata Kei masih dengan tawanya.

Soojung masih tidak mengerti semuanya.

“Ma-maksudmu?” tanya Soojung ditengah kebingungannya.

“Kei itu adik angkatku Soojung.. Selama ini dia tinggal di Jepang karena dia menemani nenekku. Bisa dibilang dia kesayangan halmeoni.” Jelas Jongin mendapatkan cubitan dari Kei.

“Aku bukan ‘kesayangan’ pabo. Sudahlah, urus yeojachingu-mu itu. Lihatlah air mukanya yang benar-benar lucu itu. Ppai ppai!!” ucap Kei setelah mencubit pinggang Jongin lalu pergi meninggalkan Jongin dan juga Soojung.

Kei berhenti lagi, dan berbalik. Tersenyum pada oppa dan juga eonninya. “Oh! Kai oppa! Yeoja-mu cantik! Soojung eonni bangapta!! Jaga oppa-ku baik-baik ne?!” pekik Kei dengan tangan kanan yang membentuk huruf V. Lalu Kei kembali berjalan hingga benar-benar menghilang dari pandangan kedua sejoli yang masih dengan posisi aneh itu.(?)

Soojung masih mencernanya, hingga kemudian ia menyadari semuanya. Ia juga baru menyadari bahwa Jongin sudah tidak ada ditempatnya.

Kabur lebih tepatnya.

Ya, Jongin sadar bahwa ia akan diamuk habis oleh seorang Jung Soojung jika yeoja itu telah menyadari semuanya. Jadi ia berjalan sejauh mungkin –meskipun terlambat.

“YA! KIM JONGIN! KEMBALI KAU!!” teriak Soojung dengan suara melengkingnya.

Soojung benar-benar berubah rupanya.

“KIM JONGIN! AKAN KUBALAS KAUU!!”

Soojung kini berlari dan berhasil menangkap Jongin. Ia memberikan seringai-annya pada Jongin.

Oh, mereka benar-benar pasangan yang serasi bukan?

Begitulag akhir dari seorang Kim Jongin sore itu.

Jika diobati rasa sakit itupun akan hilang, dan nyatanya tidak buruk. Begitupun rasa sakit ini, ternyata tidak buruk juga. Ini hanya sebuah lelucon konyol yang dibuat oleh diriku sendiri. -Soojung.

FIN

NB:  Jadi, disini Kai itu ya Jongin yaa.. Jadi Kai itu kaya nama dia kalo di Jepang gituu..Dan Kei, dia anak angkatnya eomma Kai gitu.. Cuma Kei sayang banget sama neneknya begitupun sebaliknya. Sampe bela-belain tinggal diJepang nemenin kakek ama neneknya.

Maaf kalo kurang jelas yaa~^^

Overall!!!

Yeay! Balik lagi semuanya.. Gimana, Gaje kan? Pasti lah yaa!

Maaf ya kalo sequel-nya ga sesuai sama pikiran kalian.. T^T

But, overall.. Makasih syudah(?) mau baca~ apalagi udah comment~~ luvluv deh yaaa! Hihihihi

Oh ya,karena sekarang udah mulai musim ujan! (udah lama kali) Semuanya jangan lupa sedia payung ya!! Jaga kesehatan juga!! Saranghae~~~

Bay-bay^^ hihihi

EXTRA!!

Meet the new one, Kei a.k.a Kim Jiyeon of Lovelyz

tumblr_nf3x8k4KP11u30fyjo1_1280

14 thoughts on “First [Sequel Candy Jelly Love]

  1. Cie cemburu ciee~
    Hahaha 😀
    Kesian banget si jongin dikatain playboy~
    Eh tapi salah sendiri sih punya wajah playboy 😀
    Kei lucu imut unyu ya, kaya bayi kecil 😀
    Iih ditunggu FF yang unyu-unyu lain kaya penulisnya 😀
    Fighting ! ❤

    Like

  2. Setelah berlovey dovey ria, soojung hrs cemburu gara2 adik jongin. Hahaha…. Ngakak ngebayangin muka cemburunya tu pst jutek ky penyihir mau ngutuk tau ga 😀
    Ayo ayo ditunggu ff km yg lainnya dek 🙂

    Like

  3. Haha soojung nya jelous liat kai pelukan sama kei, apalagi pas kei kisseu kai, soojung nya lucu banget. Kei lucu banget, imut-imut gitu.
    Di tunggu ff kaistal lain nyaa 🙂

    Like

  4. sweet as candy jelly
    ceritanya lucu hihi aku suka..
    kesalahpahaman-nya malah membuat semaki lucu kkkk
    karakter Kei nya dapet ey lucu lucu gitu

    Like

  5. Ngebayangin ekspresi soojung waktu cemburu pasti lucu banget, apalagi waktu kei cium pipi jongin, pasti lucu parah 😀
    Keren keren ♡

    Like

Arcadian's Say