Steal My Girl

 

tumblr_nh1mq7a3CY1tj5jjno1_500

a songfic starring by Kim Jongin and Jung Soo Jung for main cast and supporting cast will be mentioned in the story. Contains 2000+ words of fluff and comedy for teenager

Originally written by Dita May

BGM : One Direction – Steal My Girl

Setelah pintu yang menjadi penghalang rasa ingin tahunya terbuka, ia menatap malas pada pintu kamar berwarna merah marun yang berjarak 3 meter di depannya. Hell. Dia mengira ada salah satu babi peliharaan tetangga ingin masuk ke kamar tidurnya.

“Dia mungkin sedang merawat babi-babi gendut di peternakan bersama kekasihnya. Lalu kemudian anaknya mewarisi peternakan tersebut kemudian cucunya dan cucu cucunya menjadi penerus peternakan babi. So funny..” Hyoyeon memutar bola matanya kemudian kembali ke daerah kekuasannya dan tidak lupa untuk memberi sentuhan akhir yang keren dengan membanting pintu kamar.

 

“Yak! Kim Taeoh! Jangan kau pukuli kudanya! Jika ia marah dan menendang tubuhmu bagaimana?!”

“Appa bersihkan sendiri saja kudanya! Aku pergi!”

“Hei anak muda!! Kembali kemari!!!”

Untuk keseratus kalinya ia bertanya-tanya darimana putranya mendapat gen pemalas itu. Kalau saja Jongin sadar bahwa gen itu di turunkan olehnya, mungkin ia akan memohon pada Tuhan agar mengembalikan eksistensi Kim Jongin ke dalam rahim ibunya dan meminta ayahnya untuk membuang gen pemalas itu.

Belum sampai mengucapkan kata amin, telinganya mendengar alunan musik keras yang keluar dari jendela kamar Kim Taeoh. Ia berfikir dunia akan kiamat karena tiba-tiba saja tanah yang ia pijak retak-retak karena getaran hebat dari inti bumi yang sedang berkontraksi. Sepertinya Tuhan mengabulkan doa Kim Jongin.

“Aaakkkhhh!!! Selamatkan diri kalian!!!” Teriak Kim Jongin sekeras-kerasnya pada istri dan anaknya yang sedang menganga melihat kelakuan aneh kepala keluarga mereka di halaman belakang rumah.

“Kenapa kalian hanya diam disitu?!!! Ayo cepat kalian pergi!! Tinggalkan aku disini! Hiduplah dengan bahagia!! Cepattt!!!” Ketika matanya perlahan-lahan menutup, ia melihat sesosok lelaki berada di antara istri dan putranya. Dia bersumpah melihat tangan orang itu melebar untuk menyentuh bahu kedua orang yang paling ia sayangi. Ia ingin berteriak namun seketika semuanya menghitam. Mungkin, ia akan kembali ke Rahim ibunya.

 

“So you better run! run! runaway! runaway baby!! Woooo!!!”

Bukankah itu suara Hyoyeon noona? Aku ada di rahim ibuku kan? Cepat buka matamu Kim!

Segera setelah membuka kedua kelopak matanya ia tertegun memandang langit-langit kamarnya. Tampaknya ia hanya bermimpi telah menikahi gadis yang dicintainya dan mereka memiliki anak beserta peternakan kuda. Daebak!

Senyum yang bersarang di bibirnya tak bertahan lama karena suara Hyoyeon yang sumbang menjelajahi ruang kokleanya, lagi. Ah.. Jadi inilah yang membuat gempa bumi menyeramkan tadi terlihat nyata dalam bunga tidurnya. Tak ambil pusing dengan lagu Bruno Mars yang hancur karena Hyoyeon itu ia memejamkan lagi kedua matanya untuk berdoa. Lain kali berikanlah aku mimpi berduaan saja di dalam kamar bersama kekasihku please.. amin… oh benar jangan ada Taeoh dulu di antara kami ..dan astaga pria itu! Benar jangan pernah ciptakan orang seperti itu di bumi ini.. terimakasih Tuhan.. Amin..

Kekhusukkannya dalam berdoa membuat pejaman matanya semakin berat tak kuasa menahan lelah karena bermain sepak bola bersama teman-temannya tadi sore seusai sekolah. Sore? berarti sekarang… Matanya yang sipit terbuka lagi lebih lebar saat menyadari ia tertidur lebih dari waktu yang ia tetapkan sendiri. Alarmnya pun sudah lewat 1 jam yang lalu. Ia yakin alarm inilah yang mengirim pria misterius itu untuk membangunkannya. Hingga suatu suara notifikasi pesan yang menanyakan apa ia sudah dalam perjalanan membuat kakinya berlari pontang panting ke kamar mandi.

“Soojung akan menemaniku belanja malam minggu nanti ya blackie!” Teriak Hyoyeon secepatnya saat mendengar suara bedebum kaki adiknya yang turun dari tangga.

“Tidak! Dia milikku! Makanya cari pacar sana untuk menemanimu!!” Balas Jongin dengan kesal sambil menambahkan sebuah gerutuan dasar pendek.

“Aku mendengarmu black!”

Pelan-pelan ia masuk ke dalam halaman sebuah rumah sederhana ditemani suara keren motor sport yang dinaikinya. Dengan gugup Jongin melangkah menuju pintu rumah itu hingga seorang pria berumur 50 tahun dengan kumis tipisnya membuka pintu secara tiba-tiba membuat keduanya terkaget dan berteriak seperti seorang ahjumma yang ketakutan.

“Ayah.. kau mengagetkanku….” Ujar Jongin di tengah tawanya. Dia memang sangat merindukan pria yang disebut ayah ini tapi tentu saja ia lebih merindukan putrinya.

“Oh Jongin putraku?! Lihatlah tampan sekali kau malam ini…” Bangga Jung Jaehwan sambil memeluk tubuh Kim Jongin dengan kuat. “Ayo masuklah.. kami sudah menunggumu…”

“Kau telat Kim.” gumam Soojung yang telah duduk manis sembari menatap Jongin tajam.

“Kekasih manis seperti ini mana boleh kau marahi Soojung… dia hanya telat 30 menit..” Dengan hati-hati Ibu Soojung meletakkan piring ke meja makan sambil membela Kim Jongin. Senyum kemenangannya pun menguar semakin lebar setelah mendengar kalimat yang dilontarkan Jung Gaeul. Kemudian bokongnya segera tertata rapi disamping Soojung karena hidungnya sensitive terhadap makanan. Tak menghiraukan tatapan marah kekasihnya Jongin langsung saja mengambil nasi dan juga lauk yang telah tersaji di meja makan keluarga Jung.

Melihat lahapnya Jongin memakan masakan ibunya tercinta membuat hatinya menghangat dan segera bergabung untuk menyantap makan malam. Suara canda dan tawa yang keluar dari mulut penuh nasi milik ayah dan kekasihnya itu semakin memeriahkan suasana hatinya yang selalu berbunga-bunga setiap Kim Jongin ada di sisinya.

.

.

“Hi beautiful.. bagaimana kabarmu hari ini? Jongin belum datang kan… kalau begitu aku duduk disini ya?” Suara ini bukanlah milik Jongin, Soojung terpaksa mengalihkan pandangan dari bukunya kepada seorang lelaki yang kini telah berani duduk di kursi Jongin. Tak ambil pusing pada teman pria sekelasnya itu ia menundukkan lagi kepalanya dan mengacuhkan Kim Myungsoo yang terus-terusan mengajaknya pergi berkencan malam minggu nanti. Disaat seperti inilah ia sangat ingin memukul Jongin karena selalu berangkat terlambat.

Pembahasan bab 4 mungkin segera dimulai kalau saja seseorang tak mengetuk pintu kelas. Muncullah seorang murid paling malas di sekolah tempat guru Choi mengajar masuk ke ruang kelas dengan seragam yang acak-acakkan dan keningnya berkeringat karena ulah guru PE manjatuhkan hukuman pada Jongin untuk memutari lapangan basket 20 kali.

“Aku sudah dihajar olehnya bu.. aku tidak akan mengulanginya lagi.. oke?” Sebelum gurunya yang galak itu membuka mulut lebih lebar ia membungkuk dengan cepat dan menuju ke kursi paling belakang karena ia melihat Kim Myungsoo telah duduk dengan seringai lebar di tempat duduknya.

Sambil menahan emosi ia terus saja menatap intens bagaimana tangan kiri Myungsoo menyandar di puncak kursi milik kekasihnya. Ia benci sekali karena hari ini ia telat lagi padahal ia tau hal itu hanya membuat Soojung yang polos tidak terlindungi dari serangan Srigala. Jika saja guru Choi yang ada di depan itu sesabar Kucing yang ingin mencoba bagaimana rasanya bertelur maka sudah dari tadi ia mengambil haknya untuk duduk di singgasananya.

 

“Jangan memajukan mulutmu seperti itu.. lagipula kau selalu tidak serius merubah kebiasaan telatmu. Jadi terima saja dengan lapang dada Kim Jongin.” Apapun yang keluar dari bibir manis Soojung selalu benar. Tidak ada lagi yang dapat Jongin katakan karena wanita memang selalu benar dan ia sudah tak kuasa membela dirinya sendiri karena terlalu lapar setelah berolahraga sendiri pagi ini.

Hell. Hanya kata itulah yang muncul dalam kepala Jongin. Sebentar saja meninggalkannya ke kamar mandi, gerombolan Hongbin sudah berdiri mengerumuni Soojung sambil membawa banyak makanan. Sepertinya ia harus membuat kalender berjudul ‘Jadwal Kencan Kim Jongin dan Jung Soojung dan menempelkannya di madding sekolah agar semua murid melihatnya. Dengan tangan terkepal ia berjalan cepat melewati murid-murid yang berlalu lalang di kantin. Ia juga tidak peduli lagi jika ada Kepala Sekolah yang sedang lewat tersungkur karena tertabrak olehnya.

“Kalian semua pergi dari sini.” Nada yang beraura dingin dari Jongin membuat mereka menjauh dari gadis cantik itu dengan segera. Perasaan lega kembali melingkupi Soojung setelah melihat kekasihnya duduk dengan muka masam. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk Soojung memajukan tubuhnya dan mengecup pipi kanan Kim Jongin di tengah riuhnya kantin. Ia merasa dunia berhenti berputar setelah merasakan sentuhan surga di wajahnya. Oh lihatlah betapa cantiknya bidadari itu tertawa.

“Terima kasih dan hey..hentikan ekspresimu itu Jong. Pipimu sama sekali tidak merona..” Baik dia tetaplah seorang bidadari walaupun telah menghina martabatnya. Jika saja mulut Park Chanyeol yang mengeluarkan kalimat itu, sungai Han akan dengan senang hati menampung tubuhnya. Ia menjanjikan hal itu.

Bel pulang yang berbunyi menandakan berakhirlah penjagaannya untuk melindungi Soojung dari banyaknya srigala jantan di sekolah untuk hari ini. Ia mengeratkan tautan tangannya pada tangan Soojung sambil menghela nafas lega untuk kesekian kalinya. Mereka berjalan lamban melewati lorong sekolah sambil menikmati eksistensi masing-masing. Namun suasana tenang tidak bertahan menemani mereka karena ada seorang siswa berlari ke arah Soojung dengan kecepatan luar biasa.

Bruk!

“Aw..” Soojung merintih kesakitan setelah seorang junior menabrak bahu kanannya keras. Beberapa buku yang ia pegang pun terlepas dari genggaman tangannya.

“Yak! Di mana matamu?!!” Bentak Jongin pada pemuda yang kini sedang membantu Soojung mengambil bukunya. “…h-hei hei! Cepat jauhkan tanganmu!” Secepat kilat ia menarik tangan gadisnya yang entah sengaja atau tidak baru saja dipegang oleh tangan si penabrak bername tag Lee Taeyong.

Dengan raut muka yang aneh Taeyong berdiri kemudian membungkuk berkali-kali seraya mengucapkan kata maaf pada Soojung yang tentu saja dengan senyum manis kemudian berkata ‘sudah.. aku tidak apa-apa’. Kim Jongin terus saja menatap punggung Taeyong yang berlari menjauh dari hadapannya. Karena ia juga seorang lelaki ia pasti tau apa apa yang ada di dalam fikiran Taeyong tadi saat melihat wajah Soojung.

 

“Wow man! Kau berhasil!!! Jadi bagaimana Soojung sunbaenim dari dekat?”

“Dia baik hati dan sangat cantik.. kulitnya putih seperti salju, aroma tubuhnya wangi, warna bola matanya hitam mengkilat, hidungnya mancung, bibir pinknya oh astaga aku bersumpah dia itu bukan manusia tapi seorang malaikat..” Ujar Taeyong pada teman-temannya yang kini memperhatikan ceritanya dengan seksama. Beberapa dari mereka juga sampai menganga mulutnya mendengar Taeyong berbicara.

“Aku heran kenapa ia memilih Kim Jongin sebagai kekasihnya padahal banyak yang lebih putih dari si hitam itu..” Jaehyun pun menyahut setelah mendengar deskripsi lengkap Soojung dari mulut Taeyong. Ia akui Taeyong cukup berani melakukan hal itu untuk dekat dengan idola nya.

“Sepertinya kalian harus mencari cara lain agar bisa dekat dengan noona.. tunggu sampai sunbae hitam itu pergi.. wajahnya sangat menakutkan saat marah.. kalian bisa membandingkannya dengan Hulk! Matanya melotot dan giginya bergemeretak!” Kalau Jongin tau apa yang sedang dibicarakan oleh junior-juniornya mungkin ia akan memanggil pendeta untuk segera menikahkannya dengan Soojung. Namun sayang sekali mereka sudah sampai di tempat parkir sekolah.

“Baiklah kau sudah siap sayang?” teriak Jongin dengan semangat. Kedua tangan Soojung yang melingkari perutnya menandakan mereka sudah siap untuk pulang. “Lebih erat lagi Soojung!” Teriak Jongin untuk terakhir kali sebelum motornya melesat melewati gerbang sekolah.

.

.

Pria mana yang tidak senang jika sedang berkencan dengan kekasihnya. Apalagi berjalan-jalan menikmati hembusan angin malam di tepian sungai Han. Tapi tidak dengan Kim Jongin yang selalu sibuk menjaga Soojung dari tatapan pria yang ada disekitar mereka.

“Lain kali saat kita keluar kau memakai selimut dan masker saja Jung. Lihatlah laki-laki di dekat pohon itu.. demi Tuhan, itu kekasihnya kan yang ada disebelahnya.. mungkin aku harus kesana untuk menghajarnya…” Jongin amat tak suka jika seorang lelaki melihat kekasihnya seperti itu. Setiap melihat seorang lelaki menjatuhkan pandangan pada Soojung, semakin erat tangan kanannya memegang pundak Soojung.

“Jong..”

“Ya aku tahu kekasihku sexy sekali saat memakai jeans dan cara berjalannya pun lemah gemulai. Tapi lihat pria pada arah jarum jam 11 itu Jung.. mulutnya menganga seperti orang bodoh saja.. sepertinya kau memang butuh selimut saat kita berkencan dan-“

“Kim Jongin berhenti cerewet seperti ahjumma!” desis Soojung.

Warga yang berada disekitar pun menaruh perhatian pada adegan mata tanpa berkedip yang dilakukan sepasang muda-mudi. Perang mata itu resmi dimulai sejak Soojung menyamakan Jongin seperti ahjumma dan resmi selesai saat Jongin menarik tangan Soojung untuk pergi.

 

Jalanan yang semakin menanjak dan sedikit berkelok-kelok ditambah lagi kecepatan berkendara Jongin yang tidak berkurang sedikitpun membuat Soojung terpaksa harus berpegang erat pada jaket milik kekasihnya. Soojung amat sangat tau dan mengerti kalau semua yang dilakukan Jongin adalah demi kebaikannya. Beberapa bulan ini ia selalu memakai celana jeans bewarna netral dan juga kaus lengan panjang yang tebal jika mereka keluar untuk berkencan semenjak Jongin melarangnya untuk memakai baju dan celana yang terlalu mengekspose tubuh indahnya. Kalau kejadian di sungai Han tadi akan benar-benar serius dibicarakan mungkin Soojung akan berakhir memakai jubah berbahan wol disetiap acara kencan mereka. Saking seriusnya membayangkan jubah warna apa yang akan digunakannya minggu depan membuat Soojung terkejut akan dimana ia sekarang.

Bukit yang berjarak lumayan jauh dari pusat kota ditempuh Jongin dengan waktu yang singkat karena ia terlalu marah karena memikirkan konsekuensi yang akan dia dapat jika mereka sedang bertengkar.

Kebisuan yang mengiringi mereka berdua semakin membuat dingin suasana walaupun kepala mereka sedang hangat me-reka ulang bagaimana terjalinnya kisah cinta dua orang anak manusia bernama Kim Jongin dan Jung Soojung. Berkali-kali ia memindahkan tumpuan kakinya karena tak nyaman dengan wajah datar Soojung yang menatap indahnya kota Seoul dari atas bukit ini.

“Aku tidak akan memintamu untuk memakai selimut saat kita berkencan Jung.. tenang saja..” Karena tak kunjung mendapat respons, Kim Jongin beranjak dari sisi kekasihnya menuju rimbunan tanaman yang tumbuh di depan mereka. Hal ini ternyata mampu membuat Soojung mengalihkan perhatiannya dari indahnya suasana malam kota Seoul pada punggung Jongin yang sedang membungkuk. Kemudian kedua kakinya melangkah mendekati Jongin karena penasaran telah memakan hidup-hidup dirinya.

Soojung yang bingung dengan apa yang akan sedang Jongin buat pun hanya berdiri dalam diam melihat kekasihnya memilin akar-akar itu. Tidak sampai 5 menit akar tersebut telah membentuk sesuatu yang diinginkan oleh Kim Jongin. Dengan sigap kepala Soojung menjauh untuk menghindari kepala Jongin yang tiba-tiba berdiri tegap dihadapannya.

“Lihat aku memasukkanya pada jarimu dan cincin ini adalah tanda bahwa aku berjanji akan menikahimu suatu hari nanti. Cincin ini memang hanya terbuat dari akar, tapi setiap pilinannya terkandung bulir-bulir cinta dari hatiku.. kau tau kan semua orang ingin mencurimu dariku.. jadi, jika ada orang yang ingin memakanmu dengan tatapan mereka maka angkat jari ini dan beri tau mereka kalau Jung Soo Jung tidak bisa dicuri dari seorang bernama Kim Jongin dengan cara apapun dan sampai kapanpun. Kau mengerti kan Mrs.Kim Soojung?”

“Tidak ada yang akan mencuri-“ Soojung yang mencoba untuk meyakinkan kekasihnya terdiam seketika saat jari telunjuk Jongin menekan lembut bibirnya untuk berhenti bicara. Karena tidak dibolehkan bicara maka senyumlah satu-satunya jalan yang bisa ia lakukan sekarang.

“kau hanya tersenyum? Oh Tuhan Kim Soojung dunia ini ingin mencuri kekasih.. ah tidak tapi calon istriku dan kau hanya tersenyum?!” Jongin yang histeris memang seperti ahjumma, tapi sebenarnya ia hanya ingin menyembunyikan kegugupannya saat sinar bulan menerpa senyuman surgawi milik Soojung.

“Ah benar.. beberapa hari yang lalu aku bermimpi kalau kita telah menikah dan memiliki peternakan Kuda kemudian kau dan aku memiliki seorang anak remaja bernama Taeoh dan ia sangat pemalas! Dan-“

“Well dia meniru 100% gen ayahnya jadi jangan pernah marah padaku jika kita punya anak yang mirip seperti dirimu nanti!” Lihatlah gumpalan pink yang terbentuk di bawah hidung Jongin saat ini membuat tangan Soojung gatal ingin menariknya.

“Apa kau ingin terus tersenyum seperti itu Jung?” Rajuk Jongin sambil memaju-majukan bibirnya. Gelak tawa Soojung hanya terlihat beberapa detik karena bibirnya kini telah terkunci dengan bibir kekasihnya. Tidak ada keraguan sama sekali dalam gerakan bibir keduanya. Tangan Jongin yang kini berada di tengkuk Soojung semakin memperdalam keinginannya untuk menyalurkan semua rasa cinta yang membuncah lewat ciuman itu. Sepertinya kebutuhan oksigen adalah satu-satunya hal yang mampu untuk memisahkan tautan hangat mereka.

“Berjanjilah padaku Jung.. jangan pernah biarkan Myungsoo, Hongbin, Taeyong, penjual eskrim, kakek-kakek tua, dan yang lainnya mencoba untuk mencuri hatimu dariku..”

“I promise.. but…. aku lebih suka daging sapi daripada daging kuda Jong…”

 

Everybody wanna steal Jongin’s girl..

Everybody wanna take her heart away..

Couple billion in the whole wide world..

Find another one cause Jung-soon-to-be-Kim Soojung belong to Jongin..

 

The End

A.N :

1. Songfic ( 1D – Steal My Girl ) – is it close enough?

2. Selamat malam minggu!!^^ Arcadians yang lagi jones be happy saja ya karena kita sama.. *cryingOUTloud

3. Bagi adik-adik SMP yang mau ujian nasional aku doakan lulus 100%, nilainya bagus-bagus, dan ketrima di SMA yang kalian inginkan… AMIIINNN… GANBATTE KUDASAI!!!

4. Review juseyo~

44 thoughts on “Steal My Girl

  1. heyaa!!! ini lagunya One D kan ya dit? aih kainya gemesin banget wkw. ah kamu mah udah gak diragukan lagi buat bikin fic sebagus ini. ehm, dit bisa dong pake lagunya 5SOS juga muheheh. keep writing sistaaaaa {{}}

    Liked by 1 person

  2. Sweet ya ampun jongin begitulah nasib punya pacar cantik baik hati dan tidak sombong pinter pula. Gak kebayang kali soojung pake selimut sama masker kalo mereka kencan hahaha. Kalo gitu jangan kencan di luar lah kencan di rumah soojung aja lebih seru. Cieeeee yg akur sama camer 😀

    Liked by 1 person

    • Nah iya si kkamjong muka tampan plus otak besar plus pinter ngomong.. Blum juga nikah udah main panggil ayah…hahaha..okay thanks ya sudah baca dan komen^^

      Like

  3. Yaampun ini cerita keren banget dehhhh i love ot 😍😍,jongin jadi cowo romantis bngt ya ampunnnn ke soojung menjaganya over bgt yalah kan soojung cantik bgttt bak malaikat 😊😊,hahah ntr nikah sm soojung anaknya kasian amat nurunin kelakuan males ayahnya wkwk tapi gpp lucu pastinya liat taeoh kaya jongin heheh,ahhhh kaistal moment nya bikin aku melayang ntah kemana wkwk maaf ya kalk aku lebay hihihi😁,ditunggu karya yg lainnya dan semangaaaaaaaaaaat trs yaaaa 😘😘😘

    Liked by 1 person

  4. Hahahha
    ngakak bnget pas si Jongin marah-marah gegara Taeoh yg malas 😀
    tapi Jongin beruntung bnget loh bisa dapet wanita kyak Soojung,
    makanya si Jongin overprotective bnget krna nggak mau Soojung berpaling ke cowok yg lebih ganteng dari Jongin wkwkwk
    nggak kebayang kalo Jongin sma Soojung nikah terus anaknya pemalas 😀
    bkalan gokil bnget rumah tangganya xD

    Liked by 1 person

  5. kak dita ini mah namanya FLUFFY OUT LOUD!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! sumpah ya aku kira ini marriage-life soalnya ada taeoh. trus comedy nya dapet banget, kerrrrreeennnnnnnnn!!!!
    dan ih waktu soojung jadi rebutan cowok-cowok itu ohmaigat emang benerrr!
    ((wait, tanda seru ku kebanyakan ya))
    BODO AMAT, KARENA INI EMANG KERENNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Liked by 1 person

  6. Ya ampun ff ini 100% isinya komedi semua, aduh apalagi karakter jongin yg bodoh, ceroboh, pemalas, overprotective tp romantis. Haha bikin ff ini makin hidup… Sukaa bnget karakter soojung yg pembawaannya kalem, lemah lembut, penyabar, pinter… Pokoknya sukaa… Tp syg taeoh cm muncul dlm mimpi doang. 😀

    Like

  7. Ahh tingkahh jongin menggemaskan banget 😂😂
    taeoh sama kaya jongin yah sifatnya hihii
    ahh sangking cintanya jonginn ke soojung
    sampe se protective gituuu..
    ahhh soswittt nyaaa
    keep writingg yah kaa

    Liked by 1 person

Arcadian's Say