[Freelance] Remember

REMEMBER

Starring Jung Soojung & Kim Jongin, and other cast

Romance| Oneshot

Poster by Hra @ Poster Channel

WARNING! Typo Everywhere

© Shinjess

April 2009

Seorang pria sedang duduk sambil memeluk kakinya di sofa ruang tengah apartemennya. Keadaan pria bernama Kim Jongin itu sangat kacau tidak kalah kacaunya dengan keadaan ruang tengahnya yang sudah seperti kapal pecah itu. Bantal, pecahan kaca, baju, dan peralatan rumah tangga lainnya semua bersatu di ruangan itu. ya, beberapa jam yang lalu di apartemen ini baru saja terjadi ‘perang’ antara penghuninya. Perkelahian antara suami dan istri yang membuat kacau apartemen ini karena Jongin yang baru pulang dari kerjaannya tengah malam dengan keadaan mabuk, Soojung sang istri sangat lelah kalau Jongin selalu pulang ke apartemen dengan keadaan mabuk seperti itu, dan akhirnya Soojung meluapkan semua emosinya dengan menghancurkan barang dan memaki Jongin habis-habisan, Jongin yang tidak bisa mengontrol emosi juga melakukan hal yang sama. Lelah dengan Jongin akhirnya Soojung mengemasi semua barangnya dan pergi dari apartemen itu.

 

“Soojung, kembalilah.” Gumam Jongin sambil mengacak-acak rambutnya.

Pernikahan mereka baru seumur jagung, satu tahun yang lalu mereka nekat kabur dari orangtuanya dan menikah secara diam-diam, walau pun akhirnya orangtua mereka tahu. Saat itu umur mereka baru 19 tahun. Mereka masih sangat muda, emosi juga masih labil dan tidak terkendali. Bulan-bulan pertama pernikahan mereka berjalan dengan romantis tapi akhir-akhir ini, bahkan hal sepele bisa membuat mereka ribut sampai pada hari ini mereka memutuskan untuk berpisah.

***

April 2015

Hari yang cerah ini Bandara Incheon sangat ramai di penuhi oleh orang-orang dari mancanegara. Seorang wanita berparas cantik baru saja tiba dari Amerika Serikat, dia baru saja menyelesaikan studi fashionnya di sana, wanita itu adalah Jung Soojung. Di kampung halamannya ini dia akan bekerja di sebuah perusahaan fashion terbesar di Korea. Soojung tidak sendiri datang ke sini, dia bersama teman sekampusnya di Amerika dan sekarang sudah resmi menjadi kekasihnya dari 3 tahun yang lalu, pria itu adalah Lee Taemin.

“Sayang…. kapan kamu mulai kerja?” tanya Taemin sambil memeluk pinggang Soojung

“Besok juga sudah mulai kerja, ah aku sangat senang bisa bekerja disana, tidak sia-sia sekolah jauh dan akhirnya mendapatkan pekerjaan di tempat yang bagus.” Jawab Soojung lalu tersenyum ke arah Taemin.

“Hari pertama, mau aku antar?” tawar Taemin

“Tidak, terima kasih. Lagi pula kamu kan harus kerja juga kan?”

“Baiklah jika itu maumu.” Taemin pun mengecup puncak kepala Soojung.

Tidak terasa sudah genap enam tahun Soojung dan Jongin memilih untuk berpisah dan melanjutkan hidupnya masing-masing, selama enam tahun ini juga mereka tidak saling berkomunikasi.

Disisi lain, Jongin tengah di sibukan dengan jadwal pemotretan. Bekerja sebagai seorang photografer selama kurang lebih 3 tahun membuat Jongin lupa akan kesenangan dunia, dia tidak peduli dengan kumpul-kumpul bersama teman dan bahkan mencari kekasih. Dia hanya fokus pada hobinya yang sekarang sudah menjadi pekerjaannya, yaitu photografer.

“Jongin, kau tahu perusahaan kita akan menerima beberapa desainer baru, yang aku dengar salah satu dari mereka sangat cantik dan sexy.” Dia adalah Oh Sehun, satu-satunya teman dekat Jongin di perusahaan ini, dia terkenal akan cap Playboy.

“Kau ini, tidak cukup kah koleksi wanita yang sudah kau pacari dan kau akan menambahnya lagi?” Ucap Jongin menggelengkan kepala dan tetap fokus pada hasil jepretannya.

“Menyenangkan bukan, jika punya banyak wanita? Kau tidak perlu munafik Jong, aku tahu sebenernya kau juga ingin kan?” Sehun tertawa sambil memegang bahu Jongin.

“Aku tidak sepertimu yang gila akan wanita.”

“Baiklah, lihat saja besok pasti kau akan tertarik dengan wanita itu, kalau tidak salah namanya Soo… ah ya, Soojung.” Ucapan Sehun barusan membuat Jongin berhenti dari aktifitasnnya.

Apa yang Sehun maksud adalah Jung Soojung, mantan istrinya? Tidak, mana mungkin Soojung ada di Korea. Setahu Jongin, Soojung sudah pindah ke Amerika. Memikirkan itu membuat Jongin tidak fokus berkerja.

***

Pagi ini rasanya Jongin sangat malas bekerja, ingin sekali dia memanjakan tubuhnya di kasur yang nyaman ini. Tapi mau bagaimana lagi dia harus tetap bekerja. Jongin mendengar ada pesan masuk di handphonenya, ternyata ada pesan dari Sehun.

From: Sehun

Aku sangat bersyukur Jong, ruang photografer bersebelahan dengan ruang desainer jadi aku bisa dengan bebas melihat desainer baru ini, mereka sudah berdatangan. Aku tidak bohong mereka semua sangat cantik, cepat kau datang Jong, dan lihat pemandangan pagi ini di kantor.

“Tidak habis fikir, dia datang pagi-pagi begini untuk melihat desainer-desainer baru itu?” guman Jongin. Dia pun segera bangun dari kasurnya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya untuk pergi ke kantor.

Berbeda dengan Jongin yang malas pergi kekantor, Soojung sangat bersemangat hari ini untuk memulai kerja di hari pertamanya. Dia sudah sampai di depan kantornya, dan masuk kedalam dengan wajah yang sangat bahagia. Getaran handphone dari saku Soojung menandakan pesan masuk, Soojung pun langsung membuka pesan tersebut.

From: Lee Taemin

Semoga hari pertamamu bekerja menyenangkan, semangat!

Soojung yang membaca pesan tersebut tersenyum lalu berniat untuk membalasnya.

To: Lee Taemin

Terimakasih sayang… semoga harimu juga menyenangkan.

Soojung kembali memasukan handphone tersebut ke sakunya, tiba-tiba ada pria yang langsung mendekatinya dan tersenyum.

“Apa kau Jung Soojung? Astaga, kau lebih cantik dari yang aku lihat di foto.” Sehun mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

“Ah.. iya aku Jung Soojung, salam kenal. Aku bekerja sebagai desainer baru di sini. Dan… kau Oh sehun?” Soojung menunjuk nametag yang di pakai Sehun.

“Ya.. aku Oh Sehun, aku bekerja di bagian photografer. Ruangan kita bersebelahan, jika kau perlu sesuatu datanglah ketempatku.”

Dari jauh Jongin memandagin mereka berdua, ternyata dugaan dia benar jika Soojung yang dimaksud Sehun kemarin adalah Jung Soojung mantan istrinya. Soojung dan Sehun kelihatan tertawa bersama, Jongin tidak ingin Soojung terperangkap dengan gombalan Sehun itu, dia pun mendekati mereka berdua.

“Sehun bukannya hari ini kita ada pemotretan? Cepat kita harus ke studio!” Jongin langsung menarik lengan Sehun dan meninggalkan Soojung, Jongin sama sekali tidak menatap muka Soojung. Soojung sangat kaget bagaimana bisa ada Jongin di sini, kenapa orang yang sudah Soojung mulai lupai itu kembali hadir di kehidupannya.

Di studio pemotretan Sehun terus mengomel pada Jongin, kenapa dia malah mengahancurkan kegiatan pendekatannya dengan Soojung.

“Kau, jangan dengati wanita itu lagi!” suara Jongin agak meninggi.

“Kenapa? Dia itu Jung Soojung yang aku ceritakan kemarin. Apa mungkin kau juga tertarik pada dia?”

“Mana mungkin.”

“Lalu kenapa?”

“Dia itu mantan istriku.” Ucap Jongin santai yang membuat Sehun sangat kaget mendenar hal itu.

“Jong, kau sudah pernah menikah? kenapa kau menyia-nyiakan orang secantik Soojung itu. kalau kau tidak mau lebih baik Soojung untukku.”

“Iya enam tahun yang lalu. Pokoknya kau tidak boleh mendekatinya, kau tidak pantas untuknya.”

Di sisi lain, Soojung sedang mengikuti rapat bersama dengan desainer baru dan senior-seniornya untuk penerbitan majalah bulan depan. Tapi Soojung malah memikirkan Jongin. Apa mungkin takdir yang mempertemukan mereka kembali, batinnya.

“Untuk desainer baru, saya minta kalian membuat rancangan baju musim panas. Rancangan yang terbaik akan di terbitkan di majalan bulan depan dan di pasarkan.” Ucap desainer senior.

***

Sudah lebih dari jam sembilan malam, Soojung masih saja mengambar rancangan musim panas terbaiknya untuk di serahkan ke kantor dua minggu lagi. Ini adalah langkah dia menuju kesuksesan, jika desainnya bisa masuk majalah dan di pasarkan, tentu saja akan membuat nama Jung Soojung di kenal banyak orang. Handphone miliknya berdering, ternyata Taemin menteleponnya.

“Sayang, bagaimana kerjamu hari ini?”

“Sangat menyenangkan, aku bertemu dengan teman baru dan sekarang aku tengah membuat desain untuk dipasarkan, doakan aku semoga desainku di terima.”

“Pasti aku doakan yang terbaik, sayang”

“Kau memang terbaik”

“Baiklah, kalau begitu tidurlah jangan begadang, nanti kau bisa sakit.”

“Bye, selamat tidur, sayang.”

“Bye”

Sudah merasa sangat lelah, Soojung pun meninggalkan pekerjaannya dan beranjak untuk tidur. Soojung tiba-tiba memikirkan Jongin lagi, apakah bisa dia bekerja bersama mantan suaminya itu, saat pertama kali melihat Jongin saja hati Soojung berdegup kencang, tanda apakah itu?

“Argh.. kenapa aku harus memikirkannya, lebih baik aku tidur. Semoga saja besok aku tidak melihatnya.” Soojung lekas tidur.

Jongin baru saja pulang ke apartemennya, hari ini dia sangat lelah karena kerjaannya yang baru selesai sehingga dia harus lembur, bahkan kemeja yang dia gunakan sekarang sudah tak berbentuk. Jongin pun langsung menghempaskan badannya ke sofa yang empuk ini. Kembali ke apartemen malah mengingatkan tentang Soojung yang baru siang hari tadi dia temui, ya apartemen ini dulu dihuni oleh Jongin dan Soojung saat mereka suami-istri tentunya.

“Dia masih tetap sama, cantik dan menarik.” Jongin tersenyum sambil memejamkan matanya.

***

Flashback

“Jongin, bagaimana ini aku tidak bisa pulang…. di luar hujan.” Soojung sangat ketakutan, dia masih dirumah Jongin belum sempat pulang kerumahnya sepulang sekolah, bagaimana dia bisa pulang jika hujan begini. Ya, Soojung takut dan membenci hujan, entah apa alasannya.

“Tenang saja sayang, kau kan bisa menginap disini atau tunggu sampai hujannya reda.” Jongin mengelus rambut lurus milik Soojung.

“Ah.. aku sangat benci hujan, kalau hujan aku tidak bisa pergi kemana-mana bahkan untuk melihat ke luar saja sangat menakutkan.”

–

Diluar hujan cukup deras, membuat hampir semua orang malas untuk melakukan aktifitas. Tetapi Jongin harus tetap bekerja, hari ini dia berangkat menggunakan mobil, kalau tidak hujan biasanya Jongin pergi kerja dengan subway. Melihat hujan diluar Jongin mengingat sesuatu.

“Apakah dia bekerja hari ini?” Jongin tersenyum

Soojung memilih mentelepon Taemin untuk mengantarnya ke kantor. Dia benci hari ini, tentu saja karena hujan. Kenapa saat dia lagi semangat untuk bekerja hujan malah datang.

Soojung bernafas lega, dia sudah sampai di kantornya dengan selamat dan terbebas dari hujan diluar sana. Saat berjalan menuju ruangannya bekerja Soojung kaget karena ada yang memanggilnya dari belakang, dia kenal suara itu. Ya suara Kim Jongin.

“Soojung, kukira kau tidak akan masuk kerja karena hujan.” Jongin kini berjalan di sebelah Soojung. Sungguh saat ini Soojung sangat gugup dan hatinya berdegup kencang, kenapa ini terjadi?

“Bagaimana mungkin aku tidak masuk di hari keduaku bekerja, apalagi alasanku karena hujan.”

“Kau… masih mengingat kalau aku takut hujan?” lanjut Soojung

“Ya.. mana mungkin aku melupakan itu.” Jongin lalu pergi menginggalkan Soojung.

“Oh iya Soojung, jika kau perlu bantuan, aku bisa membantumu.” Teriak Jongin kepada Soojung.

Ternyata Jongin masih seperti dulu sangat perhatian dan lembut dengan wanita, apa sekarang dia sudah punya kekasih? Batin Soojung.

***

Desain milik Soojung terpilih untuk di terbitkan dan dipasarkan, kini Soojung berada di studio pemotretan melihat hasil desainnya di pakai model untuk di masukan ke majalah bulan depan. Soojung sangat senang dengan ini.

“Soojung, apa kau mau melihat hasil fotonya?” ya sekarang Soojung dan Jongin bekerjasama.

“Wah… ini keren sekali Jongin.” Soojung sangat kagum dengan hasil jepretan Jongin.

“Ah.. ini tidak seberapa.” Jongin agak merendah.

“Soojung sudah waktunya makan siang, ayo kita makan bersama, mau?” tawar Jongin

Soojung sempat berfikir, karena siang ini dia ada janji makan siang dengan Taemin.

“Ah, baiklah. Ayo!” Soojung langsung mengambil handphonenya dan mengetik pesan.

To: Lee Taemin

Maaf, hari ini aku tidak bisa makan siang denganmu. Aku masih banyak pekerjaan.

Demi makan bersama Jongin, Soojung rela membatalkan acara makan siangnya dengan Taemin, padahal Taemin adalah kekasihnya yang sudah beberapa hari ini tidak berjumpa dengannya.

Kini mereka tengah makan bersama, tiba-tiba Jongin mengambil semua sayuran yang ada di dalam mangkuk sup milih Soojung. Soojung kaget dengan ini.

“Kau masih tidak menyukai sayuran kan?” tanya Jongin

“Kenapa kau masih mengingat semua tentangku?” Soojung balik tanya

“Aku tidak bisa melupakan satu halpun tentangmu.” Mendengar jawaban itu membuat Soojung tersenyum. Bahkan sekarang Jongin sedang memakan sayuran yang di ambilnnya dari mangkuk Soojung.

Entah keberanian dari mana Soojung meminta Taemin datang ke taman dekat kantornya berada, hari ini dia akan menyudahi hubunganya dengan Taemin karena dia merasa sudah tidak ada kecocokan antara mereka berdua, atau Soojung sudah menyukai oranglain?

***

Sudah semiggu sejak berpesahnya hubungan Soojung dan Taemin. Jongin hari ini mengajak Soojung untuk jalan bersama. Sudah beberapa bulan ini Jongin menyadari bahwa dia masih menyukai Soojung, apa lagi dia baru mendengar kalau Soojung baru saja putus dengan kekasihnya, Jongin merasa senang dengan berita itu. Jahat bukan, senang ketika mendengar berita putusnya hubungan seseorang?

Sekarang dia sedang memilih baju mana yang cocok untuk dipakainya berkencan dengan Soojung, berkencan? Ya bisa dibilang begitu. Jongin teringat kalau Soojung sangat menyukai warna biru, dia pun memilih untuk menggunakan kaos lengan panjang berwarna biru dan celana jeans

Soojung sudah menunggu Jongin, tidak lama baru sekitar 10 menit yang lalu. Akhirnya dia melihat Jongin baru turun dari mobilnya. Kebetulan atau memang takdir mereka sama-sama menggunakan baju dengan warna yang sama, yaitu biru.

“Kenapa kita bisa menggunakan baju dengan warna yang sama?” Soojung tersenyum

“Ini karena, saat aku memilih pakaian, aku teringat kau yang sangat suka biru.” Jongin jujur

“Kau memang selalu ingat apa yang aku suka dan tidak suka, Jong.” Soojung menepuk bahu Jongin.

Mereka jalan bersama di taman kota ini, terlihat seperti sepasang kekasih. Jongin melihat ada penjual es krim, dia pun meminta izin pada Soojung untuk pergi sebentar untuk membeli es krim. Soojung pun menunggunya di bangku taman, tidak lama kemudian Jongin kembali dengan 2 es krim rasa vanila. Dan memberikannya untuk Soojung.

“Jong, kau memang selalu mengingat apa yang aku suka. Terima kasih.” Soojung pun menjilat es krim vanila kesukaannya itu.

Hening terjadi diantara mereka, sekarang waktunya tiba untuk Jongin mengucapkan sesuatu kepada Soojung.

“Soojung aku mau bicara sesuatu.” Suara Jongin agak pelan.

“Bicara apa? Katakan saja.” Soojung masih menjilati es krimnnya itu.

“Maukah kau menjadi kekasihu?” perkatan Jongin ini membuat Soojung berhenti dari aktifitasnya dan membulatkan matanya.

“Ya, lupakanlah yang dulu pernah terjadi antara kita. Dulu kita masih sangat kekanak-kanakan dan tidak bisa mengontrol emosi. Tapi sekarng kita sudah dewasa dan bisa memulai semuanya dari awal.” Jelas Jongin.

“Jongin… ya aku mau” Soojung pun meneteskan air matanya dan memeluk Jongin. Jongin membalas pelukannya dan mengusap punggung Soojung.

“Sudah jangan menagis, gimana kalau kita nonton? Film horor kesukaan mu.” Jongin tersenyum dan menghapus sisa air mata Soojung.

“Kau memang selalu mengingatnya, baiklah mari kita nonton.” Soojung senang selama ini ternyata Jongin masih mengingat semua tentang Soojung.

 

END

Maafkan lah jika ff absurd ini tidak memuaskan dan nggak ada feel, ini ff oneshot pertamaku. Terimakasih pokoknya buat yg sudah membaca ffku ini, sangat terimakasih lagi kalau kalian coment. Mohon kritik dan saran ^^