[Freelance] Until The Day We Meet Again

Until the Day We Meet Again

Title                 : Until the Day We Meet Again

Genre              : Romance, Fluff, Angst

Length            : Oneshot

Author            : exseyoung

Main Cast       :

  • Kim Jongin (Kai – EXO K)
  • Jung Soojung / Kim Soojung (Krystal – f(x))

Storyline ©exseyoung

Poster ©laxyspazzer

She wasn’t exactly sure when it happened. Or even when it started.

All she knew for sure was that right here and now,

she was falling hard and she could only pray

that he was feeling the same way. –Nicholas Sparks

Kim Jongin?

Tsk! Jangan bilang kau tak mengenalnya. Ya! Itu dia. Lelaki tampan yang dengan angkuhnya tengah berjalan di koridor sekolah.Si kapten tim basket sekolah, juga salah satu penari terbaik di sekolah bersama Sehun dan Yixing. Oh Tuhan! Kulitnya yang berwarna kecoklatan, tubuh tinggi tegapnya, dan bonus paras tampannya. Lihatlah betapa para gadis di sekolah itu sukses melongo tak berdaya saat Kim Jongin dengan cueknya mulai menyisir rambut hitamnya dengan celah-celah jarinya.Kau mungkin akan jatuh terpeleset atau yang lebih parah mimisan saat kau benar-benar melihatnya dengan mata kepalamu sendiri. Sungguh, ini serius.Tidak percaya?Coba tanyakan pada Kim Soojung. Ups, siapa Kim Soojung?

“Jonginnie!”Tunggu-tunggu.Apa tadi katanya? Jonginnie?Well, itu terdengar menggelikan.

Soojung setengah berlari menghampiri Jongin.“Ya! Kim Soojung!” Bentak Jongin kesal.

Gadis yang disebut namanya itu hanya tersenyum memandang Jongin, lengkap dengan wajah innocent juga puppy eyesnya. “Yes Jonginnie? Ada apa hmm?”

Jongin hanya mengacak-ngacak rambutnya kesal. “Berhentilah memanggilku Jonginnie di depan umum. Kau bisa merusak reputasiku sebagai lelaki paling tampan di sekolah ini.Lagipula itu terdengar menggelikan Jung!”

“Aigoooo.Uri Jonginnie sudah tumbuh besar rupanya.”Ujar Soojung dengan santainya sembari mengusap pelan rambut hitam Jongin. “Well, aku suka panggilan itu dan aku akan tetap mempertahankannya. Bye Kkamjong!” Teriak Soojung meninggalkan Jongin yang tengah kesakitan karena rambutnya tadi “sempat” dijambak oleh Soojung sebelum gadis itu pergi.

“Kembali kau Kim Soojung!”Tetapi gadis yang diteriakinya itu sudah keburu hilang dari penglihatan Jongin.Jongin hanya bisa menghela nafas panjang. Well, setidaknya Jonginnie terdengar lebih menggemaskan ketimbang Kkamjong bukan?

***

“Kudengar dia menolak gadis lagi.”Celetuk Jinri-sahabat Soojung saat keduanya tengah menghabiskan jam istirahat di kantin sekolah.

“Huh?” Tanya Soojung cuek, masih sibuk dengan bekal makan siangnya-bibimbap.

“Sepupumu Jung.” Jawab Jinri mencoba memancing Soojung agar tertarik pada topik pembicaraan yang sedang mereka bicarakan.

Soojung hanya memandang Jinri dengan wajah polosnya “Siapa?”Dan sebuah jitakan dari Jinri seketika itu juga mendarat di kepala Soojung.“Aww!”

“Ya Tuhan Soojung!Siapa lagi sepupumu di sekolah ini selain Kim Jongin?!”Erang Jinri frustasi.

“Aish! Aku tidak peduli dia akan pergi dengan siapa. Lagipula itu bukan urusanku.”Jawab Soojung cuek-atau pura-pura cuek. Tentu saja sejujurnya Soojung penasaran setengah mati siapa gadis yang akan dibawa Jongin ke acara pesta dansa nanti. Pasalnya Jongin memang bisadisebut sebagai salah satu anak laki-laki popular di sekolahnya, tetapi Soojung heran karena sejak mengenal Jongin sejak lahir, laki-laki itu belum pernah berpacaran sekalipun.Dekat dengan perempuan saja tidak pernah, padahal laki-laki itu selalu mendapat setumpuk surat cinta di lokernya setiap hari. Tapi ia hanya membuangnya dan tidak pernah membacanya.

Ada acara pesta dansa akhir pekan nanti untuk memperingati hari ulang tahun sekolah mereka.Well, tentu saja setiap murid harus datang berpasangan. Dan Kim Jongin-yang juga sepupu Soojung, sepertinya tengah menjadi trending topic di sekolah mereka selama seminggu ini karena aksinya yang menolak ajakan para gadis untuk pergi ke acara pesta dansa dengannya. Lalu gadis seperti apa yang Jongin mau?

“Bagaimana denganmu Jin?Kau akan pergi dengan siapa?”

“Tentu saja denganku.”Tiba-tiba datang seorang pria tinggi yang dengan santainya langsung duduk di sebelah Jinri kemudian mengalungkan tangannya di pundak gadis itu. Ah, Chanyeol! Pacar dua tahun Jinri.

“Apa kau bodoh?”Tanya Jongin yang saat itu ternyata datang bersama Chanyeol dan segera duduk di sebelah Soojung.“Tentu saja Jinri akan pergi dengan Chanyeol hyung karena mereka berdua berpacaran.”

“Aku tidak bodoh.Dasar hitam!”Elak Soojung yang dengan segera medaratkan sebuah pukulan keras di lengan Jongin.

“Aww!”Kini giliran Jongin yang berteriak.“Aish gadis ini!Kenapa kekuatanmu seperti pria? Huh? Dan aku tidak hitam Jung.Kulitku ini sexy.”Bela Jongin dengan rasa percaya dirinya yang tinggi dan sukses mendapatkan acungan jempol dari Jinri dan Chanyeol.

“Dan kau Soojung?Apa kau sudah memutuskan akan pergi dengan siapa? Kudengar sudah banyak yang mengajakmu pergi bersama.” Tanya Chanyeol. Soojung memang tergolong gadis yang populer. Soojung cantik, pintar, dan tentu saja iakapten tim voly putri di sekolahnya.

Jongin, Jinri, dan Chanyeol mendadak terdiam menunggu jawaban Soojung.

“Aku tidak akan pergi.”Jawaban Soojung yang sukses mendapat reaksi berlebihan dari teman-temannya.

“What?!”Jinri.

“Mwo?!”Chanyeol.

“Seriously Jung?!”Jongin.

“Apa?Ada yang salah?”Tanya Soojung lagi-lagi dengan wajah tanpa dosanya.“Lagipula aku tidak pandai berdansa.”

“Kau yakin tidak akan menyesal?”Jinri mencoba meluluhkan hati Soojung.

Soojung mengangguk mencoba meyakinkan sahabatnya itu dan Jinripun hanya bisa menghela nafas pasrah.

“Dan kau Kim Jongin.Kenapa kau menolak ajakan semua gadis itu? Huh? Memangnya siapa yang akan kau ajak pergi?”Tanya Chanyeol yang disertai oleh anggukan dari Jinri dan tatapan intens dari Soojung yang memang sudah benar-benar penasaran.

Jongin hanya menyunggingkan senyum misteriusnya.“Tentu saja itu rahasia hyung.”Begitu katanya.

***

Soojung menghela nafas pelan. Dilihatnya bayangan dirinya di depan cermin yang terpasang di sudut kamarnya. Rambut hitamnya tergerai indah. Riasan wajah natural serta dress selutut berwarna merah maroon sudah terpasang manis di badannya. Thanks to Kim Taeyeon-kakak Soojung yang sudah memilihkan baju dan merias Soojung.

“Aku tidak ingin pergi unnie ..” Lirih Soojung.

Taeyeon mendengus kesal. “Shut up Jung! Kau harus pergi.Lagipula acara ini wajib dihadiri oleh semua siswa bukan?”

Yeah, Soojung memang harus dengan sabar membatalkan rencananya untuk tidak pergi ke pesta dansa karena acara ini ternyata wajib di hadiri oleh seluruh siswa di sekolah.Sialnya Soojung sudah terlanjur menolak semua ajakan para lelaki yang memintanya untuk datang ke pesta dansa bersamanya.

“Ayo cepat bergegas.Unnie akan mengantarmu, atau kau ingin pergi dengan Jongin?”Tanya Taeyeon menyarankan.Jongin memang tinggal bersebelahan dengan Soojung.

Jongin?Soojung menggeleng cepat.“Lebih baik unnie mengantarku saja.Lagipula aku dengar Jongin akan pergi dengan Son Naeun.”That’s right! Dan Soojung tidak bisa membayangkan rasanya satu mobil dengan Jongin dan Naeun.

“Baiklah.”

Baru saja Soojung dan Taeyeon keluar dari rumahnya dan akan mengunci pintu, saat suara khas milik Jongin menghampiri telinga Soojung. “Soojung-ah!”Teriaknya.

What the hell?! Kenapa dia disini?

Soojung mendaratkan tatapannya ke arah Jongin. Lelaki itu sudah berdiri di depan rumah Soojung, lengkap dengan sebuah mobil hitam yang sudah pasti milik ayahnya itu terparkir disana. Jongin terlihat sangat tampan.Atau memang Soojung yang baru menyadarinya?Setelan jas warna hitam sudah melekat di tubuhnya, dan rambutnya disisir rapi.Gosh, Soojung bersumpah akan benar-benar memacari Jongin kalau dia bukan sepupunya. Because honestly, he looks so hot!Tidak Tidak Soojung! Dia Kim Jongin, dan dia sepupumu. Dan ini tidak mungkin.

“Apa yang kau lakukan disini Jongin?”Tanya Taeyeon yang juga penasaran.

“Oh hai Noona!Noona mau mengantar Soojung yaa?Tidak usah repor-repot.Aku akan pergi bersama Soojung.”Ucapan Jongin yang sukses membuat Soojung dan Taeyeon melongo.

“What?!”Teriak Soojung dan Taeyeon bersamaan.“Tunggu tunggu.Bukankah kau pergi bersama Naeun?” Tambah Soojung.

Jongin menggeleng cepat. “Bukan aku,  tapi Taemin.Dan ayo cepat pergi dari sini sebelum kita benar-benar akan terlambat.” Jongin sudah keburu menarik tangan Soojung ke dalam mobil, dan Soojung yang masih kaget setengah mati hanya bisa menurut. “Bye Noona!”

Have fun guys!” Teriak Taeyeon.

***

“Aku tidak menyangkan kalian akan pergi bersama.” Ujar Jinri saat mereka sudah berada di tengah-tengah pesta dan berada di meja yang sama dengan Jongin, Soojung, Chanyeol, Sehun, dan Irene.Well, seisi sekolah juga tidak menyangka kalau Soojung dan Jongin akan pergi bersama. Soojung jelas sekali medengar bisikan seisi sekolah saat ia dan Jongin sampai di pesta.

“Jongin pergi bersama Soojung?”

“Mereka terlihat serasi.”

“Aku bertaruh mereka pasti akan benar-benar menjadi pasangan yang serasi kalau mereka tidak bersaudara.”

“Tidak ada yang melarangku pergi bersama Soojung bukan?”Tanya Jongin dengan santainya.

Sehun mengangguk setuju, tangannya masih melingkar di pinggang Irene-pasangannya.“Kalian terlihat serasi.Bukankah begitu hyung?”

Yeah.”Chanyeol mengiyakan.

Shut up guys! He is my cousin for God’s sake!” Teriak Soojung frustasi karena merasa kesal dengan topik pembicaraan tersebut.

Wow wow, slow down Jung.” Ujar Chanyeol akhirnya.

Soojung mendengus kesal. “Whatever!” Begitu katanya sebelum akhirnya meneguk segelas minuman di tangannya.

Alunan musik mulai mengalun merdu di seluruh penjuru ruangan, merayu orang-orang yang mendengarnya untuk beranjak dari tempat duduknya dan turun ke lantai dansa.Jinri dan Chanyeol sudah terlebih dulu turun ke pesta dansa yang disusul oleh Sehun dan Irene juga teman-teman yang lain, menyisakan Jongin dan Soojung yang masih mematung di tempat duduknya.

“Kau tidak ingin berdansa?”

Soojung melirik Jongin yang masih setia duduk di sebelahnya.“Tidak ada yang mengajakku berdansa.”Begitu katanya.

Jongin hanya tertawa mendengar jawaban sepupu kesayangannya itu.Gadis ini benar-benar membuatnya gila. “May I have this dance princess?”Tanya Jongin pada akhirnya, sembari mengulurkan tangannya ke arah Soojung.

Soojung memandang Jongin dengan wajah polosnya. Ada apa dengan Kim Jongin? “Sure.” Soojung menyambut uluran tangan Jongin yang segera membawanya menuruni lantai dansa. Dilihatnya Jinri yang memberikan senyuman misterius ke arahnya dan hanya dibalas dengan death glareoleh Soojung.

For your information Jongin, aku tidak pandai berdansa.”Ujar Soojung saat mereka berdua sudah sampai di pesta dansa.

Jongin meletakkan tangannya di pinggang Soojung dan menarik tubuh gadis itu lebih dekat ke pelukannya.Meletakkan kedua tangan mungil Soojung di pundaknya dan berbisik lembut di telinganya.“Ikuti aku Soojung, dan percayalah kau tidak akan terjatuh.”Well, Kim Jongin is a good dancer anyway!

Untuk sesaat, Soojung hanya terpaku dengan pria tampan di hadapannya ini.Kedua bola matanya tidak bisa berpaling dari wajah Jongin.Dipandanginya sepupu tampannya itu.Alis tebalnya, hidung mancungnya, bibir tebalnya, juga sepasang mata indah yang selalu membuat Soojung terpesona. Alunan musik terus mengalun dengan lembutnya.Soojung mengikuti arah gerakan Jongin.Mata keduanya bertemu.Belasan kupu-kupu seperti sedang menari-nari di perutnya.Soojung tidak tahu kapan sejak kapan itu terjadi. Tapi yang Soojung tahu, ia telah jatuh ke dalam pesona Kim Jongin-sepupunya sendiri.

****

Jongin membuka pintu mobilnya, kemudian pria itu dengan cepat berjalan ke sisi mobil yang lain dan membukakan pintu untuk Soojung. Soojung tersenyum simpul.Sejak kecil, Jongin memang selalu memperlakukannya seperti seorang putri. Pesta dansa telah usai, dan sekarang mereka tengah berdiri berhadapan di depan rumah Soojung.

“Terimakasih untuk hari ini Jongin.Jujur saja aku tidak menyangka akan pergi denganmu.”Kata Soojung sembari melepaskan jas hitam milik Jongin yang sedari tadi mengalung indah di pundaknya.“Dan terimakasih untuk jasnya.”

Jongin tertawa ringan, mengacak pelan rambut gadis dihadapannya.“Sejak kapan kau berterimaksih padaku huh? Dan kenapa sikapmu mendadak menjadi manis begini?”

Pertanyaan Jongin yang seakan benar-benar membawa Soojung pada titik kesadarannya.Sial, gadis itu memang sepertinya sudah benar-benar jatuh cinta dengan dengan sepupunya ini.Mendadak Soojung gugup setengah mati.Ia takut kalau Jongin mengetahui perasaannya. “Aku … Aish! Bukankah aku selalu bersikap manis? Lalu kenapa kau mengajakku pergi ke pesta dansa?”

Jongin tersenyum ke arah Soojung.Senyum yang sangat tulus dan membuat Soojung hampir jatuh lemas karena pesonanya.Gadis itu baru sadar bahwa perasaanya pada Jongin membawa pengaruh besar bagi dirinya.Kemudian Jongin mendekat ke arah Soojung.Sangat dekat hingga ia mampu merasakan hembusan nafas Jongin. Pria itu menyelipkan rambut Soojung dibalik telinganya, menyentuh kedua pipi Soojung dengan telapak tangannya, dan mengecup kening Soojung dengan lembut.Lembut sekali dan membuat jantung gadis itu berdetak tak karuan. Delapan belas tahun mengenal Jongin, dan baru kali ini ia menerima ciuman dari pria itu.

Jongin melepaskan bibirnya dari kening Soojung.Dipandanginya kedua bola mata Soojung dengan penuh kasih sayang.“Because you’re my princess.”Jawab Jongin kemudian.“Udara di luar dingin, masuklah.”

Soojung hanya mengangguk, tak mampu mengucapkan sepatah katapun.Bersiap berbalik dan segera melangkah masuk ke rumahnya.Baru selangkah, Jongin sudah menarik pergelangan tangannya.

Pria itu memberika ciuman singkat di pipi Soojung.“Good Night princess.”Begitu katanya, sebelum dirinya benar-benar menghilang memasuki mobil.

****

Minggu pagi yang cerah, bahkan terlalu cerah hingga membuat Soojung enggan beranjak dari tempat tidurnya.Matanya masih terpejam dengan tenang, dan tubuhnya masih terbalut selimut miliknya.

“Soojung-ah..”Soojung tidak bergeming saat suara khas milik Jongin menyapa gendang telinganya.

“Soojung-ah..”Panggil Jongin lagi, tetapi Soojung tetap tidak bergeming.Gadis itu justru semakin merapatkan selimut ke tubuhnya.

“Ya Kim Soojung!”Soojung baru tersadar saat Jongin menaikkan volume suaranya sembari mencubit kedua pipi Soojung.

“Ya Kkamjong!Kau mengganggu tidurku tahu!”Bentak Soojung kesal.

Wake up princess! Kau tidak ingat kalau kau sudah berjanji menemaniku hari ini mencari kado untuk Hyoyeon Noona?”

Ah Soojung baru ingat. Lusa adalah ulang tahun Hyoyeon, dan ia sudah berjanji untuk menemani Jongin mencari kado untuk kakak perempuannya tersebut. Jongin sudah terlihat rapi.Ia mengenakan celana jeans biru dan kaos oblong warna putih. Rambut acak-acakan ala Jongin dan sebuah topi hitam di kepalanya. Begini saja ia sudah kelihatan tampan. Soojung memuji dalam hati.

“Baiklah, aku akan mandi dan bersiap-siap.”Gadis itu segera menghilang dibalik pintu kamar mandi yang ada di kamarnya.

****

Setelah hampir 3 jam berputar-putar menjelajahi seisi pusat perbelanjaan tersebut, akhirnya Jongin menemukan hadiah yang menurutnya cocok untuk Hyoyeon. Kakak perempuannya itu senang menari, jadi Jongin membelikannya sepasang sepatu sport.

“Kau lebih baik mentraktirku makan setelah ini Jongin.”Ujar Soojung memaksa.

Jongin tertawa kecil.“Aish, gadis ini benar-benar. Baiklah, ayo kita cari tempat makan. Tapi sebelum itu aku ingin pergi ke toilet dulu.”

Mereka kemudian mencari toilet terdekat. Setelah menemukannya, Jongin segera menitipkan tas belanjaannya kepada Soojung dan memasuki toilet. Sedangkan Soojung menunggu di luar sembari memegangi tas belanjaan Jongin dan memainkan ponselnya.

“Hai cantik!” Soojung menatap kaget ke arah dua pemuda yang sama sekali tak dikenalnya yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.

“Ma ..mau apa kalian?” Tanya Soojung gugup. Jujur saja, ia merasa takut. Apalagi mata kedua pemuda itu memandanginya dengan tatapan intens seakan ingin menelannya hidup-hidup.

“Siapa namamu cantik?Hmm?”Salah satu pemuda itu segera mendekati Soojung yang membuat Soojung otomatis memundurkan badannya dan mengumpat dalam hati saat punggungnya menyentuh tembok. Kim Jongin, dimana kau? Lirihnya dalam hati.

“Ada apa sayang?”Soojung bernafas lega saat suara khas milik Jongin menghampiri telinganya.Soojung segera berlari ke arah Jongin.

Jongin menarik tubuh Soojung ke dalam pelukannya. “The girl here is taken bro!”Ujar Jongin memperingati dengan tatapan dinginnya.

“Kami hanya mengajak pacarmu mengobrol.No harm done.”Salah satu pemuda itu berbicara dan segea mengajak temannya pergi dari tempat itu.

Jongin melepaskan Soojung dari pelukannya.“Kau tidak papa Jung?”Tanyanya khawatir.

Soojung mengangguk menjawab pertanyaan Jongin. Jujur saja, ia masih shock dengan kejadian tadi.

“Ayo pergi.Bukankah tadi kau bilang ingin makan?”

“Ya, aku lapar.”Jawab Soojung pasrah.

Pria itu mengacak rambut Soojung pelan sebelum akhirnya menggandeng tangan Soojung.Menautkan jari-jari tangan mereka berdua yang sukses membuat pipi Soojung merona.

****

Soojung cukup kaget setibanya di rumah ketika mendapati bibi Jung sudah berada di rumahnya. Bibi Jung ini teman ibu Soojung yang baru beberapa minggu ini datang dari California, dan kali ini ia datang bersama Jung Sooyeon-anak gadisnya yang seumuran dengan Taeyeon. Soojung sudah cukup mengenal bibi Jung dan Sooyeon karena mereka belakangan ini sudah beberapa kali mengunjungi rumah Soojung.

“Oh, Soojung.Kau sudah pulang sayang?”Tanya ibunya saat Soojung berjalan memasuki ruang tamu. Ayah Soojung dan Taeyeonpun sudah duduk manis di ruang tamu seakan menanti kedatangan Soojung. Ada apa ini? Tanya Soojung dalam hati.

Soojung membungkuk memberi hormat.“Annyeonghaseyo!”

“Kemari sayang, duduklah.”Ibu Soojung berujar lagi dan menyuruh Soojung untuk duduk di sebelahnya.

“Ada apa Umma?” Tanya Soojung.

Ibu Soojung mengusap rambut Soojung dengan lembut.“Soojung-ah, ada sesuatu yang ingin kami bicarakan denganmu.”

Soojung merasa ada sesuatu yang tidak beres.Apalagi sekarang seluruh mata menatap ke arahnya dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

“Besok bibi Jung akan kembali ke California.” Lanjut ibu Soojung.

“Lalu?”Tanya Soojung masih tidak mengerti.

“Maukah kau ikut dengan kami sayang?”Tanya bibi Jung.

Soojung memandang bibi Jung tak mengerti.“Kenapa aku harus ikut dengan bibi?”

Ibu Soojung tiba-tiba memeluk Soojung dengan erat sambil menangis.“Bibi Jung ini ibu kandungmu Soojung.”

Soojung tertawa menanggapi ucapan ibunya.“Umma, ini tidak lucu.”

Ibu Soojung kini mengeratkan pelukannya.Dilihatnya Taeyeon dan ayahnya yang sedari tadi hanya diampun ikut menangis.“Ibu sedang tidak bercanda.”Lirih ibu Soojung.

Soojung menatap seluruh orang di ruangan itu dengan tatapan tidak percaya.Ucapan ibunya tadi bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.

“Maafkan ibu Soojung.Ibu tidak bermaksud menelantarkanmu saat kecil.”Kini giliran ibu kandung Soojung yang berkata sembari meneteskan air mata.

“Lalu kenapa?”Tanya Soojung lirih.Ia tidak menyadari bahwa air matanya sudah membasahi kedua pipinya.

“Ibu dan ibu angkatmu bertetangga saat ibu angkatmu masih tinggal di California. Saat usiamu satu tahun, ayahmu berselingkuh dengan wanita lain dan menceraikan ibu. Ibu tidak punya apa-apa saat itu, dan ibu merasa tidak memiliki biaya yang cukup untuk membesarkanmu.Jadi ibu menitipkanmu pada ibu angkatmu.Tapi kamu tidak perlu kahwatir, ibu sudah sukses sekarang.Ibu ingin kamu kembali bersama kami ke California.”

“Semua keputusan ada padamu Soojung.”Ujar ayah Soojung.

“Aku tidak bisa memutuskannya sekarang.Aku ..aku pergi dulu.” Soojung segera berlari keluar dari rumahnya.Air matanya belum juga mau berhenti.Langkah kakinya membawanya ke rumah Jongin yang terletak tepat di samping rumahnya.Soojung mengetuk pintu pelan.Tak berapa lama kemudian Jongin membukakan pintu rumah dan sempat bingung mendapati Soojung yang sedang menangis.

“Soojung-ah, ada apa?” Tanya Jongin khawatir.

Tak sanggup berkata-kata lagi, Soojung segera menghambur ke pelukan Jongin.Membenamkan kepalanya di dada bidang Jongin.Jongin yang belum mengerti keadaan yang sedang terjadi segera melingkarkan tangannya di tubuh Soojung.Menarik Soojung lebih erat ke dalam pelukannya, mengusap pelan punggung Soojung, dan mengecup pelan puncak kepala gadis itu. “I’m here Jung. Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja.”

****

“Kau sudah ingin membicarakannya?” Tanya Jongin.

Sudah dua jam berlalu dan Soojung belum mau membicarakan masalah yang sedang dialaminya. Mereka berdua kini sedang berbaring di atas tempat tidur Jongin. Hyoyeon sedang pergi ke rumah temannya, sedangkan ayah dan ibu Jongin sedang pergi ke luar kota karena urusan bisnis.

Soojung menggeleng pelan.Ia semakin merapatkan tubuhnya ke pelukan Jongin.

Jongin hanya mengangguk sambil terus mengusap kepala Soojung, sesekali mencium puncak kepala gadis itu.

“Jongin?” Panggil Soojung.

“Hmm?”

“Kau tahu kalau dirimu menyebalkan bukan?”

Jonginpun mau tidak mau tertawa mendengar pertanyaan Soojung.Dicubitnya pelan pipi kanan gadis itu.

“Aw!” Erang Soojung kesakitan.“Aku belum selesai berbicara tahu!”Lanjutnya.

“Baiklah princess, lanjutkan.” Titah Jongin.

“Gomawo Jongin-ah.Terimakasih untuk semuanya.”Lirih Soojung diiringi senyum tulusnya. Kemudian tanpa aba-aba ia menarik wajah Jongin untuk mendekat ke arahnya, lalu mencium bibir Jongin. Soojung menciumnya.

Jongin memelototkan matanya saat merasakan bibir tipis Soojung menyentuh bibirnya.Laki-laki itu sempat terpaku sesaat sabelum akhirnya membalas ciuman Soojung.Melingkarkan tangannya di pinggang Soojung, semakin merapatkan jarak antara keduanya, dan membiarkan tangan mungil milik Soojung bermain-main dengan rambutnya.

Kemudian Soojung melepaskan tautan bibir mereka berdua, memandang Jongin dengan mata yang berkaca-kaca, lalu mencium kening Jongin dengan lembut.“Good Night Jongin.” Bisiknya.Lalu kembali meneggelamkan kepalanya di dada bidang Jongin.Tak berapa lama kemudian gadis itu terlelap, menikmati detak jantung Jongin yang tak kalah cepat dengan detak jantungnya.

Jongin yang belum sepenuhnya sadar atas kejadian yang baru saja dialaminya segera merapatkan selimut agar menutupi tubuh Soojung dan juga dirinya.Kemudian dikecupnya puncak kepala Soojung.“Good Night princess.”Bisiknya di telinga Soojung.Ia pun segera menyusul Soojung ke alam mimpi sembari mencoba menormalkan detak jantungnya.

****

Jongin terbangun saat sinar mentari menerpa wajahnya.Pria itu membuka matanya, menengok ke sebelahnya tetapi Soojung sudah tidak berada di sampingnya.Kemana gadis itu?Apa mungkin dia sudah pulang ke rumahnya? Pikir Jongin.

Baru saja ia akan beranjak dari tempat tidurnya saat Hyoyeon memasuki kamarnya. “Soojung menitipkan ini untukmu.” Hyoyeon menyerahkan sepucuk surat ke arah Jongin dengan senyuman sedihnya. Kedua matanya sembab, dan Jongin menebak kalau kakak perempuannya ini pasti baru saja menangis.

Setelah Hyoyeon pergi, Jongin segera membaca isi surat tersebut.

Dear Jongin,

Kkamjong-ah, sudah terbangun dari tidurmu hmm?Kau pasti terkejut karena semalam aku mendatangi rumahmu dengan keadaan yang sulit dideskripsikan.Kau tahu Jongin, kemarin ada seorang wanita yang mendatangi rumahku.Namanya bibi Jung, dan dia mengaku sebagai ibu kandungku.Tentu saja aku terkejut dengan semua ini.

Jongin-ah, aku sudah memikirkan ini semalaman.Bibi Jung memintaku untuk ikut dengannya kembali ke California.Aku memutuskan untuk ikut dengannya.Ini adalah keputusan yang berat bagiku Jongin, tetapi aku juga ingin merasakan kasih sayang dari ibu kandungku.Aku berangkat hari ini. Saat kau mebaca surat ini, aku mungkin sudah terbang di langit jadi jangan menyusulku eoh?

Kau tahu Jongin, aku bersyukur mengenalmu.Aku selalu berterimaksih karena Tuhan mengirimkanku sepupu seperti dirimu.Aku merasa ada yang aneh akhir-akhir ini. Aku benci melihatmu mengobrol dengan gadis-gadis lain, dan aku selalu merasa gugup saat berada di dekatmu. Awalnya aku mencoba berkilah dari semua ini, tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku mencintaimu.Entahlah aku harus bersyukur atau tidak saat mendapati kenyataan bahwa ternyata kau bukan sepupuku.

Kim Jongin, aku pergi. Aku pasti akan merindukanmu. Aku tidak tahu apakah aku akan kembali atau tidak, jadi jangan menungguku eoh? Carilah gadis yang baik, lalu hidup bahagialah dengan orang yang kau cintai.I Love you Kim Jongin. Please, be happy …

Jongin menangis membaca surat yang ditulis Soojung. “Aku juga mencintaimu bodoh ..”

Author Note:

Hello guys! So, how was it? Bingung tadinya mau bikin oneshot tapi jadinya malah panjang banget begini.Thank you banget buat admin kaistal yang sudah berbaik hati buat ngepost ff ini, and also all the readers thank you very much. And special thanks to my beloved friend-laxyspazzer who made beautiful poster for this fanfic. Fanfic kedua yang aku post di blog ini, hehe. Masih terkesan nggantung ceritanya? Don’t worry guys! I’m still working on the sequel for this fanfic. Sampai ketemu di fanfic selanjutnya, and give me your comment juseyo! Love yaaaa! ^^

29 thoughts on “[Freelance] Until The Day We Meet Again

  1. Duh sedih bgt ceritanya kenapa agak menggantung ya ceritanya dibuat sequel bisakah?
    Jadi soojung sama jongin bukan sepupuan ya bisa dong mereka pacaran sekalian nikah deh ya plis jgn dibuat sedih kasian jongin nya ditinggalin soojung begini susulin kalo perlu jong ke california
    Semangat terus yaaa 💞

    Like

  2. Yah knpa mesti sad ending? Pdhl mereka romantis bgt dibilang sodara. Aku suka smwnya, dr karakter dan ceritanya mendukung bgt.

    Like

  3. aaaa sequel please kaaak
    sumpah pengen tau bgt kelanjutan hubungan kaistal disinii
    happy ending dong ya pleasee hehe
    sequel sequellllll^^
    fightinggg

    Like

  4. assa !!!! sesuai dg jdulny klo n ff pasti ad sequelny..
    tp jgn lwan ya chingu. ak penasaraan bgt dg cara mereka ktmu nanti..
    hummptt pntes aj jongin dg soojung merasakan hal yg shrus gk blh drasakan yg org yg mmliki ikatan kluarga..

    next dtunggu

    Like

  5. Wuaaaa😭💋😚❤😍😘❤❤
    Ini keren kak😍😍
    Akhirnya nyesek ya tuhan😭😭
    Kirain ini bakalan tuntas 😭😭
    Eh ternyata bergantung gantung ria😭
    Ditunggu sequelnyaa😘
    Keep writing💋
    Fighting🙌

    Like

  6. Yaampun sedih bgt endingnya:( pas baca surat dr soojung sampe ikutan nangis:'( tp udh gitu ceritanya end. Agak gantung sihh. Ditunggu next sequelnya kak fighting^^

    Like

  7. Awalnyasih bingung kenapa marga soojung berubah jadi kim, eh ternyata sepupunya jongin tho.
    Aku seneng saat tau soojung bukan sepupunya jongin, tapi aku sedih kenapa akhirnya soojung pergi tanpa bilang langsung sama jongin kalo dia cinta. Tapi justru karena lewet surat makanya feelnya dapet banget 🙂
    Ditunggu sequelnya kak 🙂

    Like

Arcadian's Say