Breath

heaven-on-earth

Breath

By Wanda

Breathing, opening my eyes every day, barely getting trough each day. I couldn’t tell you that those things were harder than dying. In case you would get worried so like a fool, I just let out a sigh – SM The Ballad, Breath.

Genre : Angst, Romance
Length : Oneshot
Cast :
– Krystal Jung
– Kai Kim
Support :
– Kang Minhyuk
Summary : Kai dan Krystal berteman sejak kecil. Tumbuh kembang bersama, saling memendam perasaan masing-masing, namun penyakit parah yang di dera Kai tidak bisa membuat Kai terus-menerus mempertahankan cintanya pada Krystal.
P.S : Fanfic ini terinspirasi dari film Jepang, namun beberapa adegan telah dirubah dengan yang asli.

———- oOo ———-

Krystal menyandarkan bahunya di kursi pada ruangan kerjanya. Aroma antiseptik masih menyelip memasuki ruangannya. Jas dokternya menggantung rapi disudut ruangan. Dan fotonya bersama dua pria tampan juga terpajang manis dimeja kerjanya.

Mencoba mengingat-ingat, ia tak pernah berniat akan menjadi seorang dokter. Hidupnya adalah menari, menghabiskan waktu untuk menari bersama seorang pria yang tumbuh bersama-sama sejak masih kecil. Namun siapa yang menyangka bahwa Kai akan kehabisan nafas setiap kali mereka berlatih menari.

Kai begitu senang menari. Ia sangat pandai melekukan tubuhnya, berpindah dari satu gaya ke gaya yang lain dalam waktu yang begitu singkat. Dan Krystal mewarisi keahliannya setelah berlatih begitu banyak.

Namun tidak bisa di elak, bahwa pertemuan pertama mereka adalah di balkon rumah sakit. Krystal mengeluh demam tinggi kala itu, sehingga Krystal dilarikan ke rumah sakit. Berdiri diambang balkon memandangi langit malam yang dihiasi kembang api, Krystal bertemu dengan Kai untuk pertama kalinya. Seorang anak laki-laki berpiyama biru muda, dan ia terlihat imut.

Sejak itu mereka menjadi akrab. Sering bermain bersama-sama. Berlarian di sepanjang koridor rumah sakit, hingga ucapan tuan Kim dan dokter membuat senyum Kai meluntur.

“Usia Kai tidak akan melebihi angka 20, karna kesehatannya benar-benar tidak stabil.”

Mendengar hal itu, Krystal kehilangan Kai. Melihat Kai berlari keluar dan akhirnya Krystal mendapati Kai duduk memeluk kaki di balkon rumah sakit. Bahunya bergerak naik-turun dan Krystal menangis. Menghampiri Kai dan berjongkok disebelahnya.

“Berhenti menangis, Kai. Ada aku disini.”

Ketika Kai mengangkat wajahnya, Krystal semakin menangis. “Aku tidak bisa hidup lebih lama, Krys.” Krystal menyentuh pundak Kai dengan lembut.

“Sebelum usiamu 20 tahun, mari menikah denganku.” Dan itulah janji mereka, menikah sebelum Kai menginjak usia 20 tahun.

Flashback

Kai dan Krystal selalu bersama-sama. Bersekolah ditempat yang sama dan selalu menjadi perhatian karna paras mereka yang sama-sama sempurna. Kai terkenal karna kepintarannya dalam berbagai mata pelajaran sementara Krystal terkenal karna kepandaiannya dalam bidang olahraga. Awalnya Kai ingin meniti keahliannya sebagai olahragawan, namun kesehatan Kai menghalangi harapannya, Kai hanya bisa melihat Krystal dikursi penonton.

Dan siang itu Kai dan Krystal bertemu di hari kelulusan SMP mereka. Krystal tersenyum bahagia karna ia ingin bersekolah di sekolah yang sama lagi dengan Kai. Namun ekspresi Kai membuat Krystal tak dapat berlama-lama tersenyum.

“Krys, sebaiknya kita akhiri saja semuanya.” Kai tak berani melihat kearah mata shock Krystal.

Krystal mencoba tenang, “Kenapa, Kai? Apa ada yang salah?” tanya Krystal dan Kai menggeleng cepat.

“Tidak ada, Krys. Yang salah hanya ada pada diriku. Aku tidak bisa membuatmu bahagia. Aku tidak bisa seperti Luhan yang dapat berbahagia dengan kekasihnya setelah memenangkan kompetisi sepak bola, aku—“

“Aku menyukaimu, bukan memintamu berada dilapangan hijau untuk membahagiakanku.” tolak Krystal, emosi mulai meracuni kepalanya.

“Tapi Krys—“

Krystal memotong ucapan Kai dengan meletakkan telunjuknya didepan bibir Kai, “Bukankah kita sudah berjanji untuk selalu bersama dan menikah setelah kelulusan SMA?” ucapan Krystal membuat Kai merenung. “Buanglah pikiran burukmu itu, kita akan selalu bersama selamanya.” suara Krystal melambat, seiring senyuman mengumbar diwajah manisnya.

-oOo-

Duduk dikamar dengan beberapa obat tersusun rapi diatas meja bukanlah hal yang Kai inginkan. Harusnya ia bahagia bersama Krystal. Menghabiskan waktu yang tersisa sebelumnya akhirnya Kai tiada. Namun pikirannya selalu mengarah untuk menjauhi Krystal. Kai tahu Kai akan pergi, Kai tidak mungkin membuat Krystal terus-menerus dan semakin mencintainya, itu jahat.

Kai memutuskan untuk mendaftar di Genie High School, dimana Kai yakin bahwa kemampuan akademik Krystal tidak dapat sejajar disekolah itu. Setelah dinyatakan lulus, Kai semakin menghilang dari Krystal. Menolak telpon Krystal, mengabaikan pesan yang setiap menit dikirimkan Krystal, dan berusaha menjauh sebelum Krystal berkunjung kerumahnya.

Beginilah akhirnya, upacara peresmian siswa baru di Genie High School dilaksanakan hari ini, dan Kai merasa sedih karna tak bisa bertemu dengan Krystal lagi. Hatinya bertanya-tanya tentang kabar Krystal, bersekolah dimana perempuan itu, apakah Krystal baik-baik saja?

“Sambutan dari siswa baru diwakili oleh pemilik nilai terbaik, Krystal Jung!” Kai membelalak tak percaya saat sosok gadis berambut kecoklatan itu berjalan menaiki podium. Seragam itu sangat pantas ditubuh rampingnya.

“Krys…” Kai bergumam didalam barisan.

Gadis cantik itu berdiri diatas podium. Matanya liar, mencari seseorang diantara ratusan orang yang berbaris rapi. Ada rasa sedih sekaligus marah terpancar dari bola matanya. Dan entah kenapa itu membuat Kai semakin terluka. Ia merindukan Krystal, namun ia tak ingin gadis itu melihatnya lagi.

“Kai, aku tahu kau bersekolah disini. Aku tahu kau berusaha menjauh dariku, menolak semua pesan dan telponku, kabur sebelum aku sampai dirumahmu, tapi aku tidak bisa jauh darimu, Kai. Aku belajar habis-habisan agar aku mendapatkan nilai terbaik untuk dapat masuk pada tes disekolah ini, dan akhirnya aku berhasil. Aku tahu aku akan terus bersamamu, Kai.”

Perhatian penuh kini terarah penuh ke arah Krystal yang menangis diatas podium. Bukannya memberi sambutan, ia malah mencerca seorang pria bernama Kai. “Maafkan aku.” dan kemudian gadis itu turun dari podium, setengah berlari menuju toilet sambil menyapu pipinya yang basah oleh air matanya.

-oOo-

Kai berdiri didepan toilet menunggu Krystal. Tepat ketika Krystal keluar, keduanya terdiam. Tak punya kalimat untuk dikatakan.

“Krystal, maaf karna ak—“

Plak, Krystal menampar pipi Kai cukup keras. Membiarkan pria itu kini terdiam atas perlakuan kasar Krystal. Dan lagi-lagi mata Krystal berair, Kai sedih melihat Krystal yang seperti ini.

“Tampar saja aku jika itu bisa membuatmu memaafkanku, Krys.” ucap Kai begitu lirih.

Air mata itu jatuh, dan Kai merengkuhnya. Memeluk Krystal walaupun puluhan pasang mata sedang memperhatikan mereka, “Kau jahat, Kai. Kau mengingkari janji kita.” ucap Krystal disela-sela tangisnya.

-oOo-

Dua hari telah berlalu, Kai mengurungkan niatnya untuk menjauhi Krystal. Perasaannya kukuh mempertahankan statusnya sebagai kekasih dari anak bungsu tuan Jung itu. Dan karna kejadian di atas podium kemarin, Kai dan Krystal menjadi terkenal disekolahnya. Namun bukan hanya itu, mereka dikenal karna mereka sama-sama mendaftar di ekskul menari, padahal hanya beberapa yang dapat bergabung di klub itu.

“Baiklah, besok kita berlatih. Kai, kurasa kau memang benar-benar berbakat.” ucap Hyoyeon, senior sekaligus ketua di klub ini.

Hyukjae ikut berbicara sebelum membiarkan anggota barunya keluar, “Dan Krystal, kurasa kau juga berbakat.”

“Sangat, sunbaenim.” sahut Taemin, yang berada satu tingkat dibawah Hyoyeon dan Hyukjae. Namun bagaimanapun juga, Taemin masih berstatus sebagai senior Krystal dan Kai.

Berangkat dan pulang bersama-sama mereka lakukan. Berjejal didalam subway dan tertawa bersama ketika ada satu hal yang lucu. Membuat semua orang iri jika melihat betapa romantisnya pasangan Kai dan Krystal.

“Aku akan menelpon setelah sampai.” Kai berucap, sebelum Krystal masuk ke dalam area rumahnya.

Krystal tersenyum tipis, lalu mengangguk. “Aku akan meremas paru-parumu jika kau tidak menelponku.” canda Krystal, mengarah ke penyakit paru-paru yang dialami Kai, dan Kai ikut tertawa.

“Kau ingin aku cepat mati?”

Krystal mencibir, “Apa aku sejahat itu?” tanya Krystal, dan Kai mengacak-acak rambut Krystal sebelum ia benar-benar mundur diri untuk pulang kerumahnya.

-oOo-

“Ku dengar Minhyuk sunbaenim menyukaimu, Krys.” ucap Luna, salah satu teman sekelasnya.

Krystal kini sedang menghabiskan waktu makan siangnya bersama teman barunya di cafetaria. Membicarakan kisah cinta Victoria yang di selingkuhi oleh pacarnya yang bernama Nichkhun, lalu Amber yang katanya punya banyak teman pria yang tampan, hingga seorang senior bernama Kang Minhyuk yang katanya menyukai Krystal.

Berbicara tentang Minhyuk, siapa yang tidak mengenalnya? Pria itu berada satu kelas dengan Hyukjae dan ia sangat populer karna kepandaiannya dalam bermain musik. Selain itu Minhyuk juga berteman akrab dengan salah satu penyanyi solo yang terkenal bernama Yonghwa. Lantas, hal apa yang dapat menggugurkan martabat Minhyuk sebagai pria populer disekolah?

“Hai, Minhyuk sunbaenim.” sapaan dari siswa-siswa itu membuat Krystal meringis, kemana harga diri mereka? Berani-beraninya bersikap seenaknya kepada seorang pria, seperti itu.

Krystal menyesap bubble tea-nya, “Jadi itu…” tanya Krystal, berhasil menangkap perhatian temannya, “Yang namanya Minhyuk sunbaenim?”

Luna mengangguk, “Bahkan dia memperhatikanmu ketika siswa-siswa itu menyapanya.” rayunya, lalu menyentil dagu Krystal.

“Kau bersikap seolah-olah kau sedang merusak hubungan Krystal dengan Kai, Luna.” sahut Victoria, yang tengah berkutat dengan cheese burger kesukaannya.

Luna mengibaskan tangannya cepat-cepat, “Maksudku bukan seperti itu, Krys. Aku hanya memujimu karna kau mendapat perhatian dari Minhyuk sunbaenim.” elaknya, dan Krystal mencoba mengerti maksud dari Luna.

Tak begitu lama, Krystal menangkap sosok Kai bersama teman-teman satu kelasnya. Ada Sehun, Kyungsoo, Baekhyun dan Chanyeol. Mereka terlihat akrab, bisa dilihat dari tawa Kai saat Baekhyun mulai menunjukkan leluconnya.

Ada kebahagiaan tersendiri bisa melihat Kai tertawa bahagia seperti itu. Seperti seluruh bebannya menghilang dari pundaknya. Tanpa ada perasaan takut pada bola matanya, dan Krystal ikut tersenyum.

“Krys, kau baik-baik saja?” tegur Sulli, membuyarkan lamunan Krystal.

-oOo-

Kai mengelap keningnya yang berkeringat dengan handuk sambil memperhatikan Hyukjae dan Taemin yang sedang menari ditengah ruangan. Mengikuti alunan musik dengan gerakan yang sama persis, dan itu berhasil membuat Hyoyeon dan Krystal menganga tak percaya.

“Woa, kau keren, Hyukjae!” puji Hyoyeon setelah musik berhenti.

Mereka semua berkumpul, duduk dilantai membentuk lingkaran. Mencoba membahas penampilan mereka dua minggu lagi, persis di dalam acara ulang tahun Genie High School.

“Aku ingin seksi dance untuk kali ini.”

Plak, Hyoyeon memukul kepala Hyukjae menggunakan tangannya. Hyoyeon mempersilahkan Krystal, “Beri kami pendapatmu, konsep apa yang akan kita lakukan?” tanya Hyoyeon.

“Aku berpikir bahwa seksi dance bukanlah hal yang buruk, aku dan…” Krystal menyeleksi setiap pria yang ada disini.

“Kai.” sahut Hyoyeon, “Kau dan Kai melakukan seksi dance.” ulangnya, dan disambut anggukan setuju oleh Hyukjae dan Taemin.

Krystal mengangguk ragu, “Oke, aku akan melakukannya.” putusnya kemudian melirik Kai yang juga melihat kearahnya.

-oOo-

“Kai, jangan lupakan ini.” Krystal berucap sambil menyerahkan obat dan sebotol air mineral kearah Kai.

Kai menyambutnya, “Terima kasih sudah mengingatkanku.” Kai tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Krystal dengan lembut.

Mereka berlatih dengan keras. Hari demi hari mereka lalui bersama-sama dan syukurlah tak terjadi apa-apa dengan penyakit Kai. Walau kadang Krystal harus berpura-pura berbuat kesalahan jika melihat Kai mulai kehilangan nafasnya. Krystal tidak dapat menghentikan mimpi Kai. Kai begitu menyukai aktifitas ini, aktifitas yang bisa saja membunuhnya.

“Aku akan ke ruangan ganti, kau tunggu saja disini, oke?”

Krystal meninggalkan Kai diruangan tari menuju ruangan ganti. Menutup salah satu ruangan sempit ini dan melepas satu persatu seragamnya, menggantinya menjadi pakaian training, untuk mulai berlatih dance. Ketika keluar, ia berpapasan dengan seorang pria yang akhir-akhir ini selalu melihat kearah Krystal. Pria itu menahan kepergian Krystal.

“Hai, Krys.” sapanya, bersama mata sipitnya yang ikut tersenyum.

Krystal membalas senyumannya lalu membungkuk, “Hai, Minhyuk sunbaenim.” balas Krystal, tak berniat beranjak dari tempatnya berdiri.

“Berlatih dance?” tanya Minhyuk, menunjuk pakaian Krystal dengan arah matanya, dan Krystal menjawabnya dengan anggukan, “Apa kau punya waktu setelah pulang sekolah?” tambahnya lagi.

Dan Krystal terdiam, “Tapi aku akan pulang terlambat.” jawab Krystal, tak mencoba menolak karna ia memang harus berlatih dance sampai sore.

“Tak apa, aku akan menunggumu di depan gerbang, karna aku ingin mengatakan sesuatu padamu”

“T-tapi…”

Minhyuk menyentuh puncak kepala Krystal, “Selamat bertemu selepas pulang sekolah, Krys.” ujarnya, lalu beranjak pergi.

-oOo-

Krystal tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Bodohnya Krystal berbohong pada Kai dengan berkata bahwa ia sedang buru-buru pulang ke rumah agar tidak pulang bersama Kai. Krystal menemui Minhyuk di depan gerbang, sebelum ekskul di tutup sepenuhnya.

“Pasti kau lelah.” ujar Minhyuk kemudian menyerahkan sekaleng cola dingin kearah Krystal, “Minumlah, ini menyegarkan.”

Krystal menyambut minuman itu tanpa ekspresi, “Apa yang ingin kau katakan, sunbaenim?” tanya Krystal, to the point.

“Kita bisa bicarakan di café, mungkin? Aku tak mungkin mengatakannya disini.” elak Minhyuk, ada rasa keraguan menyelimuti wajahnya.

Dengan berat hati, Krystal mengembalikan kaleng minuman itu, “Tentang perasaanmu?” tebaknya, dan Kai terkejut.

“Kau sudah tahu?”

Krystal mengangguk kecil, tidak dapat tersenyum seperti biasanya, “Maafkan aku sunbaenim, aku tidak dapat menerima minumanmu, apalagi perasaanmu. Karna aku sudah punya Kai.” tolak Krystal, dan Krystal merasa bersalah karna telah menolak pria sepopuler Minhyuk.

“Seandainya aku dan Kai tertukar posisi, apa kau akan menolak Kai seperti kau menolakku?”

Gelengan Krystal menjawab semuanya, “Aku tidak dapat menjawabnya, semua terjadi seiring berjalannya waktu. Jika aku memang bertakdir dengan Kai, maka aku akan bersama Kai meskipun posisi kalian tertukar.” Minhyuk meremas kaleng cola ditangannya, menahan rasa yang ingin meluap.

“Baiklah, Krys. Maafkan aku.” ucap Minhyuk, mencoba untuk tersenyum namun rasanya tak bisa.

Krystal menyentuh pundak Minhyuk, “Aku yang seharusnya meminta maaf. Sekali lagi, maaf karna aku tak bisa menerima perasaanmu, sunbaenim.”

-oOo-

Acara ulang tahun sekolah sudah tinggal menghitung hari. Penampilan dari klub dance sudah sangat sempurna. Tapi siang itu Kai melangkah melewati koridor sendirian, menuju rooftop. Menemui seseorang yang sudah menunggunya diatas sana.

“Kai, apa kau dapat membahagiakan Krystal?”

Pertanyaan Minhyuk membuat Kai mendadak bimbang, “Tentu, aku sudah bersamanya hampir enam tahun, dia bahagia.” jawab Kai, namun rasa ragunya dapat terbaca jelas dari ekspresinya.

“Apa kau masih bersamanya setelah kau berulang tahun yang ke-20?” kali ini pertanyaan Minhyuk membuat Kai terkejut, shock.

Kai tergagu, “Darimana kau tahu…”

“Ayahku adalah dokter yang merawatmu, dulu hingga sekarang.”

Terasa sakit saat meneguk ludah, Kai berdeham kecil. “A-aku…” mulutnya terasa kehilangan kata-kata.

“Krystal tidak boleh menangis di masa depan, kita harus berencana agar Krystal tetap bahagia di usianya yang ke-20, bukan tangisan.” jelas Minhyuk, tak dapat melihat kearah Kai karna rasa aneh membuncah di kepalanya setiap kali melihat wajah Kai.

Kai menghela nafas beratnya, “Aku sudah berusaha menjauh darinya, aku menghilang dari kehidupannya selama dua bulan namun pada akhirnya dia tetap mencariku kemana-mana. Mengabaikan rasa malunya dengan mencariku di sambutan upacara peresmian siswa baru. Krystal tidak seperti perempuan lainnya.” tolak Kai, berusaha mempertahankan Krystal untuknya.

“Krystal perlu seseorang yang sehat.”

Kai mendekatkan tubuhnya kearah Minhyuk, bukan menantang. “Aku mau bertaruh, bagaimana kalau kita lomba lari 100 meter?” tawar Kai.

“Kai! Kau punya penyakit kanker paru-paru. Nafasmu tidak stabil dan tawaranmu bisa saja membunuhmu!” emosi Minhyuk keluar, rasa khawatir dan cemas membentur didalam otaknya.

Kai tertawa sinis, “Kau takut?” Minhyuk menoleh, menghadap Kai dan membalas tatapan Kai kearahnya.

“Sama sekali tidak, Kai.”

-oOo-

“Krys! Kai dan Minhyuk sedang lomba lari 100 meter!”

Pekikan Sulli membuat jantung Krystal mencelos. Seperti kesurupan Krystal berlari disepanjang koridor. Rasa cemasnya menyundul setiap raga ditubuh Krystal, ia takut akan segala resiko yang terjadi. Dan kakinya berhenti di lapangan, memperhatikan Kai dan Minhyuk yang sudah bersiap disana, entah kemana perginya almameter Kai, dia terlihat berantakan.

Prit!

Setelah peluit berbunyi, Krystal berdoa didalam hati agar tidak terjadi apa-apa pada Kai. Teriakan dari siswa-siswa yang menonton menjadi background pertandingan. Rayuan dari teman dekat Krystal juga tidak terkecuali. Mereka memperebutkan Krystal, itu adalah tantangannya.

Krystal menutup matanya, “Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Kai, kumohon.” bisik Krystal, menyeruak didalam hatinya.

Dan ketika Krystal membuka matanya, senyuman manis tercetak di bibir Kai. Pria itu berlari kearah Krystal kemudian merengkuhnya, mengatakan pada Krystal bahwa Kai menang.

“Aku menang, Krys!” ia berteriak senang, dan Krystal tidak merasakan ada yang aneh pada Kai.

Krystal membalas pelukan Kai, begitu erat. “Kau selalu menjadi pemenang, Kai.” Krystal balas berteriak, disambut sorak-sorai siswa yang lain.

-oOo-

Semenjak hari itu Minhyuk benar-benar menepati janjinya untuk tidak mendekati Krystal lagi. Kehidupan Krystal dan Kai begitu bahagia, sampai acara ulang tahun sekolah dilaksanakan, mereka sudah siap dengan kostum mereka masing-masing.

“Astaga, kau keren sekali.” puji Krystal, sambil membenarkan kerah jaket kulit yang dikenakan Kai.

Kai tersenyum, “Kau juga cantik sekali, Krys.” balasnya, sambil memperhatikan gaun hitam yang indah menempel ditubuh Krystal. “Jika saja ini bukan seksi dance.” tambahnya lagi, memprotes gaun Krystal yang begitu mini dan terbuka.

Penampilan seksi dance dari Kai dan Krystal begitu memukau, disambut baik dengan dance battle dari Taemin dan Hyukjae, kemudian di sambung oleh Hyoyeon yang melakukan freestyle dan berakhir dengan penampilan mereka berlima. Penampilan yang begitu memukau dan menarik begitu banyak perhatian.

“Kai, apa kau baik-baik saja?” Krystal merasa ada yang janggal dengan Kai, persis setelah Kai tampil.

Kai tidak menjawab, bahunya naik turun karna nafasnya yang berantakan dan Hyukjae terlebih dahulu menyadari bahwa Kai sedang tidak baik-baik saja. Krystal panik, namun Hyoyeon menenangkannya. Sementara Kai segera dibawa ke rumah sakit oleh Taemin, Kai, Baekhyun, Chanyeol dan Sehun.

-oOo-

Dokter Kang—atau ayah Minhyuk mengatakan bahwa Kai baik-baik saja. Kai hanya merasa tak dapat bernafas karna aktifitas yang berlebihan, dan Kai juga mengaku bahwa ia lupa meminum obat sebelum tampil. Dua hari dirawat, Kai kembali ke sekolah.

Kai menceritakan soal kematian Ahyeol, sahabatnya di rumah sakit dan telah meninggal dunia. Karna tertarik, Krystal mengajak Kai untuk membolos untuk pergi ke makam Ahyeol dan memanjat pagar adalah pilihan terbaik. Mereka sudah siap untuk memanjat, namun kedatangan Minhyuk membatalkan rencana mereka.

“Apa yang kalian lakukan?” tanya Minhyuk, menatap Kai dan Krystal secara bergantian.

Krystal tergagu, “A-anu…” ia mengusap tengkuknya.

“Aku ingin pergi bertemu pacarku, mau memanjat bersama?” penawaran Minhyuk membuat senyum Kai dan Krystal terpancar.

Mereka bertiga memanjat pagar bersama-sama dan kemudian berpisah setelah berada diluar. Minhyuk juga sempat meminta maaf pada Kai karna hampir merebut Krystal dari dirinya dan maaf karna telah berbicara kasar pada Kai.

Dan tidak begitu lama, Krystal dan Kai sampai di salah satu makam milik Ahyeol. Ada perasaan takut ketika Krystal menatap Kai. Apakah suatu saat nanti Kai akan berada didalam sana juga? Dengan cepat Krystal membuang pikiran itu jauh-jauh.

-oOo-

“Kai, ada donor untukmu!” ucapan nyonya Kim membuat Kai dan Krystal mendadak bahagia.

Kai terlampau bahagia sampai-sampai ia menangis. Raut bahagia begitu mendominasi wajahnya saat ini. Begitupula Krystal, yang ikut terharu melihat Kai mendapatkan donor paru-paru.

“Kita tetap akan menikah setelah kelulusan sekolah, lalu kita bisa punya banyak anak dan hidup bahagia sampai ajal menjemput kita, Krys.” ucapan Kai mendapat persetujuan dari Krystal.

Tapi kebahagiaan Kai berakhir setelah Krystal pulang kerumahnya. Kai berniat bertemu dengan pendonornya dan ia melihat Minhyuk terkapar lemah di ruangan ICU. Beberapa kerabat mengatakan bahwa Minhyuk kecelakaan setelah pulang dari rumah pacarnya.

“Kita bisa batalkan operasinya, ayah.” keputusan Kai membuat tuan Kim terkejut. Kai begitu yakin akan keputusannya sendiri.

Tuan Kim bangun dari duduknya, “Kenapa, Kai? Ini adalah kesempatan langka, kapan lagi kau akan mendapatkan donor paru-paru?” tuan Kim terlihat membentak Kai, namun ini demi kebaikan Kai sendiri.

“Apa aku harus memakai paru-paru temanku sendiri?” Kai meledak, emosi tersirat dari pancaran matanya, “Minhyuk tidak mati, ayah! Dia koma, dan dia harus hidup dengan organnya yang lengkap!”

“Kai!”

Kai bersedekap, “Apa kau tega melihat dokter yang merawatku selama belasan tahun menjadi terluka karna ditinggal mati oleh anak tunggalnya?” penuturan Kai membuat ayah dan ibunya sedikit shock.

“Dokter Kang?”

“Pendonor itu adalah Kang Minhyuk, anak tunggal dokter Kang.”

-oOo-

Keadaan dirumah Kai masih terasa mencekam. Kai merasa nafasnya mulai berantakan. Kai tidak dapat mengontrol nafasnya, seperti ada sesuatu yang menutupi alat pernafasannya, dan jam dua dini hari Kai dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis.

Tak disangka, Krystal juga datang dengan air mata yang membanjiri pipinya. Berlari dengan nafas yang panjang dan berhenti didepan ruangan Kai. Perasaannya kalut dan nyonya Kim mengatakan pada Krystal bahwa Kai menolak operasinya.

“Kenapa, nyonya Kim?” tanya Krystal, lalu nyonya Kim menjelaskan bahwa pendonornya adalah Minhyuk, anak tunggal dari dokter yang merawat Kai sekaligus orang yang pernah mencintai Krystal.

Krystal memperhatikan kondisi Kai melalui celah pada jendela yang ada diruangan Kai. Melihat Kai terkapar lemah dengan selang infus di seluruh tubuhnya dan tabung oksigen di alat pernafasan Kai.

Dokter Kang datang, tidak seperti biasanya. Dan nyonya Kim bersimpuh di hadapan dokter Kang, “Kumohon dokter, berikanlah donor itu kepada Kai.” mohonnya dan dokter Kang masih menolaknya.

“Minhyuk hanya koma, ia akan sehat nantinya. Kita bisa mencari donor yang lain, maafkan aku.”

Nyonya Kim menahan dokter Kang, “Kau akan menjadi seorang pembunuh jika kau membiarkan Kai mati padahal donor ada didepan matanya.”

“Aku juga akan dikatakan pembunuh jika aku membiarkan anakku mati hanya untuk mendonorkan paru-parunya pada Kai.” ucap dokter Kang kemudian masuk kedalam ruangan Kai.

Krystal memilih menjauh dari ruangan dan tak bisa menahan air matanya. Duduk bersimpuh di balkon, tempat pertama kali ia bertemu dengan Kai. Rasa kesal menyeruak di dalam dadanya. Ia marah, ia kesal, karna ia tak dapat melakukan apa-apa dalam urusan ini. Keselamatan Kai dalam bahaya, namun Krystal hanya bisa berdoa, mencoba agar semuanya terlihat baik-baik saja.

Namun langit sudah terang, Krystal mulai beranjak menemui Kai, tapi sayang Krystal tak menemukan Kai di kasurnya. Perasaan Krystal mendadak kalut, namun segera terobati saat Kai keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang telah rapi. Krystal mengernyitkan alisnya.

“Kai?”

Kai tersenyum kearah Krystal, “Jalan-jalan?” tanpa mendengar jawaban Krystal, lelaki itu menarik tangan Krystal menuju lobby rumah sakit. Menaiki mobilnya dan membawa Krystal pergi.

“Kai, bagaimana—“

“Jangan bertanya apapun, nikmati saja.” ujarnya kemudian menghentikan mobilnya disalah satu parkiran taman bermain.

Rasa khawatir dan cemas mendadak hilang ketika Kai mengajaknya untuk menaiki beberapa wahana. Kai tertawa begitu lepas, tak jauh berbeda dengan Krystal. Menghabiskan waktu dengan menaiki roller coaster dan Krystal sempat mendengar bahwa Kai berteriak, mengatakan…

“Aku mencintaimu, dari aku membuka mataku dipagi hari sampai aku tak dapat membukanya lagi.”

Tapi dengan cepat Krystal membuang rasa aneh itu. Membiarkan waktu bergulir dengan cepat, hingga akhirnya mereka duduk berdampingan disalah satu bukit. Krystal menyandarkan kepalanya dibahu Kai dan rasanya sedikit menyakitkan.

“Krys, kau adalah cinta pertamaku dan cinta terakhirku.”

Krystal menghela nafasnya dalam-dalam, “Kau juga, aku mencintaimu lebih dari apapun, aku ingin hidup selamanya bersamamu, tanpa tangis, tanpa duka, aku ingin punya anak darimu, tapi—“

“Ssh.” potong Kai, “Jangan pernah mengatakan ‘tapi’ dibalik semua pujian.” tegur Kai, lalu Krystal mematuhinya.

Kai mengeluarkan kotak kecil dari balik jaketnya, dan itu membuat Krystal menegakkan tubuhnya. “Apa itu, Kai?” tanya Krystal, keheranan.

“Aku tahu ini konyol, usia kita masih 18 tahun dan aku ingin menikahimu. Janji kita menikah di usia 20 tahun tapi aku tak berpikir bahwa—“

“Tidak ada kata ‘tapi’ dibalik semua penawaran indah, Kai.” potong Krystal, ada rasa bahagia bercampur takut dibalik raut wajahnya.

Kai tersenyum, “Maukah kau menjadi istriku?” satu anggukan Krystal menjawab penawaran Kai. Mereka meresmikan diri mereka sendiri dan menganggap bahwa mereka telah menikah.

-oOo-

Hari itu adalah hari yang seharusnya membahagiakan. Namun Krystal berlari disepanjang koridor rumah sakit bersama seragam sekolah yang masih dikenakannya. Nafasnya berantakan dan ia berakhir didepan ruangan ICU. Melihat dokter dan perawat keluar masuk diruangan itu, Krystal ketakutan.

“Selamatkan anakku, dokter! Kumohon.” rintihan nyonya Kim menyayat hati Krystal.

Sehun menyandar di dinding dengan rambutnya yang berantakan, telinganya merah menahan tangis, “Aku tahu kau kuat, Kai.” gumaman Sehun terdengar ditelinga Krystal.

Krystal seperti orang linglung. Perasaannya berkecamuk hingga…

Nyonya Kim memekik tak percaya. Sehun menjatuhkan air matanya. Baekhyun memilih keluar dari situasi ini. Chanyeol menelungkup, meredakan tangisnya yang semakin menjadi. Dan Krystal yang berjalan layaknya mayat hidup. Kakinya lemas, dan satu tepukan pelan dari Hyoyeon menyadarkannya.

“Krys, kau harus bersabar.” dan kemudian Krystal telah berada dipelukan Hyoyeon.

Taemin dan Hyukjae terlihat pasrah di pertengahan koridor. Namun sayang Krystal tidak tahu bagaimana perasaannya. Suara pendeteksi detak jantung yang kini tak berfungsi itu masih mengaum jelas. Raut wajah perawat dan dokter yang berlalu lalang membuat Krystal semakin lemas.

“Kai…” suara Krystal serak, tak bertenaga. “KAI!” kini Krystal memekik, matanya basah dan ia menangis, “KAI, JANGAN BERCANDA!”

“Ssh, Krys. Tenanglah, Krys.” bisik Hyoyeon, yang juga menangis.

Flashback End

Krystal memandangi cincin pernikahannya dengan Kai. Lalu beralih pada selembar surat yang dititipkan Kai pada salah satu perawat. Krystal membukanya, memperhatikan bait-bait tulisan yang ditulis rapi oleh Kai.

Hi! Krystal kesayanganku.
Kau pasti sedang menangis, kan?
Hidup ini indah, Krys.
Aku bahkan iri padamu yang dapat hidup lebih lama.
Tapi aku juga tak ingin kita bertukar nasib.
Kalaupun terjadi, biarlah seperti ini.
Aku mencintaimu, begitu dalam.
Aku tidak mengerti kenapa kau tetap pada pendirianmu untuk tetap bersamaku padahal aku hanya punya sedikit waktu di dunia ini.
Tapi aku senang, setidaknya ada kau di akhir-akhir kehidupanku.
Kau memberi tahuku arti hidup yang sebenarnya.
Mengajakku menari dengan nafasku yang tidak stabil, bermain-main di wahana mengerikan dengan kesehatanku yang buruk, menikah denganku diatas bukit. Kau pacarku, dan sekarang kau istriku.
Berbahagialah, Krys. Meski tanpa aku.

Air mata itu jatuh lagi, Krystal hanya bisa terdiam memandangi foto dimana Kai dan Krystal berfoto terakhir kali, lalu beralih ke sebuah foto dimana Minhyuk tersenyum manis. Kang Minhyuk, meninggal satu jam setelah Kai meninggal dunia.

◊ END ◊

Author’s Note : Maaf bikin angst malem-malem gini, huhu. Maaf juga bikin Kai jadi cowok lemah kayak gini hahahaha. Ditunggu komentarnya ya!

40 thoughts on “Breath

  1. perasaan banyak banget ff kai yg endingnya sad, why always kai is die ? minhyuk juga meninggal ? lalu gimana dengan krystal ? bagus bagus

    Like

    • Karna udah banyak juga ff kai yang jadi cowok badboy gitu hahaha sekali-kali bikin kai terluka gini bwahahaha jahat, makasih yaaa komennyaaaa :3

      Like

    • Untung gak mewek kaknur ahaha, kan tadi wanda ngasihnya cuma sinopsis doang -_- btw, makasih udah komen ya kaknur, maaf belum sempat mampir liatin ff kakak :’3

      Like

  2. ternyata kak wanda bner2 dibuat fic dari filmnya! keren loh kakk feelnya dpet bangett. Kasian juga sama kystal ditinggal pergi 22nyaa. tapi endingnya rada beda ya kak :3 Good job bgt ini kak;))

    Like

    • Hahahaha yang kita lagi chitchat di line tadi kakak lagi ngetik nih ff, tapi kakak masih penasaran banget sama filmnyaaa, cuma sempat liatin posternya di internet dan kayaknya seru banget, castnya kece euy bwahahaha. Ia sayangkuh dysaaaa, makasih banget yaaa :3

      Like

  3. minhyuk harusnya mati duluan biar bisa dapet paru2 nya ((((jahat)))) padahal kukira dia bakal sama minhyuk akhirnya eh taunya malah ditinggal dua duanya.. kasian krystal :(:(

    Like

  4. Tuhhh kannn paru parunya minhyuk jadi percuma,dipaake ngga atuh ama minhyuknya… Coba didonorin aja ihhhh bete ama bapanya minhyuk *emosi* seenggaknya kan kalo didonorin bisa nyelametin 1 nyawa!! Iiihhhhhhhh
    Terus endingnya krystal ama siapa?? T___T gimana kalo bikin sequel krystal ketemu ama reinkanasinya si kai namanya kim jongin??? Hahahahahahahahahaha itu mainstreem banget wwkkwkwkwkwkwkwkwkwk

    Like

    • Hahahha ayo demo rumah sakit papahnya Minhyukkk hahahaha. Ada deh, tunggu sequelnya yaaa dan makasih udah baca dan review ffnya :3

      Like

  5. WANDAAASYALALALALA SIALAN INI SEDIH BANGETTT INGIN NANGIS HUHU, KENAPA KAI GA NERIMA DONOR DR MINHYUK AJA SIH, SEENGGAKNYA ADA SALAH SATU DARI MEREKA YANG SELAMAT HAHA GOOD JOOD WANWAN KU, DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA, CEMUNGUD EAAA SELALU! HARUS! KEEP HEALTHY MUAH MUAH

    Like

  6. Etdah Wanda…!!! Aq baca ini di kerjaan tau, trus apa yg dipikir tmen2q coba wktu ngeliat aq nangis smbil ngeliatin hape? Hwaaaa… Tanggung jawab Wan. Aq sndri sbnrnya bnci sad ending, tp tetep aja ini aq bca. Hahay. Perjuangan krystal keren bro, biarpun miris gtu.
    Alurnya cepet, tp g kecepetan sih, aq suka.

    Like

  7. Kaaaa ini mah yaaa sumpah nyesek bangeeeet. Aaah aku sampe nahan napas dan ngga bisa bayangin kalo ada di posisi Krystal. Dia yaang bertahun” tetep sayang, sukaaa sama Kai. Ka sweet sama nyesek berbarengan. Dan aku juga kagum sama Minhyuk yang bisa dewasa nerima kenyataan, dan akhirnyaaa, Minhyuk sama Kai sama” pergi. Ka nyesek banget. Mungkin ini bukan ff nyesek satu”nyaaa yang aku baca, tapiiii ini satu”nyaaa yang nyeseknyaaa tuuh sampe ke dalem hati. Yampppunnn.

    Like

  8. yah kak aku kira pas ada donor itu bakalan happy ending eh ternyata malah kai nya meninggal eh pas ki meninggal aku kira minhyuk yg bakal gantiin ternyata dia ikut meninggal jg haduh sedih bgt dan gabisa ditebak;_;

    Like

  9. Salut sama Krystal yg gk nyerah gitu aja sama Kai. Walaupun pada akhirnya Kai meninggal, Minhyuk jg meninggal. Coba aja Minhyuk jdi donor pas itu tapi kasian jg sama si Minhyuk. Dia kan cuma koma.

    Like

  10. Nyesek banget thor…. hiks.. hiks…*nangis guling” (?).

    Daebak lah pokoknya, duh… kesel sama ortunya minhyuk! Kalau aja mereka iklas ngasih paru” bwt kai kan nggk berakhir kyk gni
    Tn. Kang: terserah gue kelez…

    Like

Arcadian's Say