[Freelance] Single Parent

12072652_992721377458263_241350856741912476_n

Single Parent

NaYool

Romance, Family

Oneshot

Kim Jongin, Jung Soojung, Kim Taeoh

.

.

Happy Reading

.

.

 

“Aku tak tahu sebenarnya apa yang kau pikirkan?”

Jongin menghela nafas, entah yang keberapa kalinya saat mendengar omelan Soojung yang sudah berlangsung sejak dua jam yang lalu.

“Aku minta maaf. Taeoh tak mau aku tinggal jadi aku harus membujuknya dulu.”

“Tapi kau membujuknya selama tiga jam. Dan konser EXO yang aku tunggu-tunggu selama ini tak bisa aku saksikan bersamamu. Kau menyebalkan!!”

Jongin memijit pelipisnya. Mungkin beginilah resiko yang harus ditanggungnya karena memilih berkencan dengan gadis yang 10 tahun lebih muda darinya, begitulah pikir Jongin.

“Lalu aku harus bagaimana? Meninggalkan Taeoh begitu? Aku mana mungkin melakukan hal sekejam itu pada anakku sendiri.”

“Kau terlalu memanjakan anakmu. Kau sudah sering membatalkan kencan kita dengan alasan anakmu. Kalau memang kau benar-benar tak menyukaiku kau bisa mengatakannya. Aku tak bisa kau perlakukan seperti ini. Ya Tuhaaann… aku benar-benar menyesal!! Kenapa aku harus mengencani seorang duda padahal aku…”

Soojung terlonjak kaget dengan omelannya sendiri. Soojung langsung menatap Jongin, Jongin hanya memberikan tatapan dingin, bukan tatapan lembut seperti sebelumnya.

“Jadi kau menyesal mengencani duda?”

Soojung menelan ludah susah payah, Soojung salah bicara dan ia menyesalinya.

“O.. oppa.. aku tak bermaksud.. aku tak bermaksud seperti itu. Aku…”

“Aku minta maaf membuatmu kesal karena telah membatalkan kencan kita yang entah keberapa kalinya. Alasanku memang terdengar menyebalkan bagimu tapi aku tak mungkin mencampakan anakku. Dia lebih membutuhkanku karena dia hanya memiliki aku. Sedangkan kau masih memiliki orang tua yang masih bisa memberimu kasih sayang bukan? Aku pikir kau tak pernah menyesal dengan kencan kita selama ini tapi ternyata aku salah. Akhirnya kau bisa mengutarakan apa yang ada didalam hatimu dengan jujur.”

“Oppa…”

“Kita akhiri saja hubungan ini.” Potong Jongin cepat.

Soojung membelalakkan matanya. Tunggu dulu? Putus?

“Mwo? Ya! Aku tidak mau.”

“Aku tak ingin mengecewakanmu. Kau masih muda, seharusnya kau berkencan dengan pemuda lajang bukan sepertiku. Annyeong.”

Jongin membungkuk pada Soojung sebentar lalu dengan cepat meninggalkan Soojung.

Soojung hanya diam terpaku karena apa yang terjadi sekarang benar-benar diluar perkiraannya. Soojung menatap punggung Jongin yang semakin menjauh. Tanpa sadar, Soojung meneteskan air mata.

“Apa yang telah kulakukan?”

.

Soojung kecewa saat telponnya –entah yang keberapa- tak diangkat oleh Jongin. Soojung benar-benar menyesal karena mulutnya yang memang kadang susah dikontrol itu telah melukai hati Jongin. Tapi sungguh, Soojung mengucapkan itu tak sengaja hanya karena Soojung kesal saja tak ada maksud yang benar-benar seperti itu. Soojung mencintai Jongin apa adanya. Meski terkadang Soojung sangat merasa iri dengan anak Jongin yang bernama Taeoh itu.

“Aku benar-benar kekanakan. Bagaimana bisa aku cemburu pada balita yang masih berusia dua tahun. Aku memang bodoh, cemburu pada makhluk kecil yang bahkan aku tak tahu seperti apa rupanya.”

Ya, Soojung belum pernah bertemu dengan Taeoh meski sudah dua bulan Soojung dan Jongin berkencan. Jongin tak mengizinkan Soojung menemui Taeoh karena kata Jongin Taeoh sangat nakal.

Soojung memukul kepalanya sendiri, Soojung sangat menyesal. Ia sangat merindukan Jongin. Soojung melirik pigura yang berisi potret dirinya dengan Jongin. Ia menatap foto itu cukup lama lalu memeluk pigura itu seakan-akan Jongin-lah yang sedang ia peluk.

“Aku harus minta maaf pada Jongin oppa.”

Soojung meletakkan piguranya kembali ketempatnya lalu berganti pakaian.

“Semoga saja Jongin oppa mau menemuiku.”

.

Soojung kini berada didepan apartemen milik Jongin. Soojung berkali-kali membatalkan niatnya untuk mengetuk pintu, ia benar-benar gugup. Bayangan Jongin akan mengusirnya terlintas diotaknya. Soojung belum siap merasakan sakit hati saat Jongin benar-benar akan mengusirnya nanti.

Soojung menghela nafas lalu mengetuk pintu pelan.

Dan….

Pintu terbuka. Soojung merasakan degup jantungnya berhenti saat melihat pintu didepannya pelan-pelan terbuka. Tapi Soojung sedikit bernafas lega karena tak melihat Jongin didepannya. Lalu siapa yang membuka pintu? Kenapa pintunya terbuka sendiri? Apa hantu? Apartemen Jongin berhantu? Begitulah pikiran paranoid Jung Soojung.

Soojung siap akan berteriak ketakutan minta tolong tapi suara imut membatalkan niatnya.

“Cali siapa?”

Soojung reflek menunduk, lalu melihat seorang anak kecil laki-laki yang mendongak menatapnya dengan pandangan bingung.

Soojung menganga. “Apa ini yang bernama Taeoh?”

Taeoh hanya mengedipkan matanya kebingungan melihat Soojung. Ia seperti tengah berpikir.

Karena Soojung tak mendapat respon dari Taeoh, Soojung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Taeoh.

“Kau Taeoh kan?”

Taeoh hanya diam sambil menatap Soojung intens. Taeoh tiba-tiba lari masuk kedalam meninggalkan Soojung yang kebingungan.

“Apa penampilanku seram hari ini? Kenapa dia langsung lari?” miris Soojung sambil merapikan rambutnya yang memang agak berantakan.

Lalu tiba-tiba Taeoh kembali menghampiri Soojung dan sedikit membuat Soojung terkejut. Bocah ini sangat aktif dan ajaib, begitulah pikir Soojung.

Taeoh menatap Soojung sambil tersenyum dengan mata berbinar-binar membuat Soojung mau tak mau ikut tersenyum. Lalu tiba-tiba Taeoh memeluk leher Soojung erat.

“Soojung mommy…” rengek Taeoh dengan antusias.

Soojung menahan nafas saat Taeoh memanggilnya ‘mommy’. Mommy? Dia masih kelas tiga SMA.

Soojung terdiam meski suara antusias Taeoh yang memanggilnya ‘mommy’ sedikit mengganggu pendengaran Soojung.

“Taeoh?”

Taeoh melepaskan pelukannya saat suara Jongin tiba-tiba mengintrupsi kegiatan Taeoh dan Soojung.

“Daddy…”

Jongin sedikit terkejut melihat Soojung ada diapartemennya. Soojung bangkit berdiri sambil menatap Jongin dengan tatapan penyesalan.

Taeoh menghampiri Jongin lalu menarik-narik jarinya.

“Daddy, daddy, daddy. Ada Soojung mommy.”

Jongin hanya diam sambil menatap Soojung dengan pandangan yang sulit diartikan. Soojung menunduk, ia merasa Jongin tak menyukai kedatangannya.

Jongin tersenyum tipis lalu menggendong Taeoh. Jongin menghampiri Soojung, tapi yang Soojung lakukan hanya menunduk.

Soojung takut Jongin akan mengusirnya, ia akan menangis sekeras mungkin apabila Jongin benar-benar mengusirnya.

“Ada apa?”

Soojung menahan nafas mendengar suara Jongin yang bagi Soojung sangat seksi. Padahal baru sehari mereka tak bertemu dan berbicara tapi Soojung merasa seperti berabad-abad tak bertemu Jongin.

“Aku… aku merindukanmu…” jawab Soojung lirih.

“Benarkah?”

Soojung mengangguk dengan masih menunduk. Soojung tak punya kekuatan bertatapan dengan Jongin.

“Bagaimana menurutmu Taeoh?”

Soojung pelan-pelan mendongak, merasa sedikit bingung kenapa Jongin belum mengusirnya.

“Apa?”

Jongin tersenyum, dan makin membuat Soojung bingung. Jongin tak marah padanya?

“Apa Taeoh sangat lucu dimatamu? Atau sebaliknya?”

Soojung mengalihkan pandangannya pada Taeoh yang tersenyum padanya. Senyumnya sangat tulus dan wajahnya sangat lucu dan tampan. Benar-benar mirip Jongin.

“Dia sangat mirip denganmu. Aku menyukainya.” Jujur Soojung.

“Mommy…”

Taeoh merengek sambil mengarahkan kedua tangannya pada Soojung, meminta Soojung untuk menggendongnya. Tanpa sadar Soojung terkekeh lalu menggendong Taeoh.

Jongin melihat Soojung dan Taeoh dengan tersenyum bahagia. Sebenarnya ia sangat merindukan Soojung tapi statusnya yang sebagai single parent membuatnya bertekad untuk menjauhi Soojung. Jongin terkejut saat melihat Soojung mengunjungi apartemennya.

Setelah tertawa bersama Taeoh, Soojung menatap Jongin.

“Aku minta maaf.”

Jongin mengangguk sambil tersenyum maklum.

“Tapi aku benar-benar mencintaimu, aku mencintaimu apa adanya. Aku memang kekanakan, tak seharusnya aku mengatakan hal seperti itu. Aku menyesal, aku sangat mencintaimu, oppa.”

Jongin masih tersenyum lalu mengangguk lagi.

“Aku mau kita berkencan minggu depan. Kau harus mau.”

Jongin menghela nafas lalu menatap Taeoh, dan Soojung paham apa yang dimaksud Jongin.

“Aku ingin kencan kita minggu depan bukan hanya berdua tapi bertiga. Bersama Taeoh.”

Jongin terkejut, lagi. Soojung tak mempedulikan tatapan terkejut Jongin, ia malah melangkah masuk sambil berbincang dengan taeoh.

Jongin menatap Soojung dan Taeoh. Jongin merasa bodoh, Jongin tahu Soojung menyukai anak kecil. Seharusnya ia mengenalkan Soojung dan Taeoh sejak dulu, bukannya hanya menunjukkan foto Soojung pada Taeoh.

Jongin tertawa, dia merasa konyol.

“Masa depanku ada disini.”

Dan Jongin diam-diam memotret Soojung dan Taeoh yang tertawa bersama.

.

.

Mungkin ff ini agak aneh kkk soalnya emang aku bikinnya Cuma sepuluh menit. Moga gak ngecewain para Arcadians. Maaf juga kalo ada typo

21 thoughts on “[Freelance] Single Parent

  1. astaga, Taeoh-Jongin, selalu gak bosen liat tingkah mereka berdua di OhMyBaby.
    kalo dudanya kaya Jongin, aku juga rela kkk.
    besok, Soojung Mommy comeback ya? Yohooo ~
    andai KaiStal muncul bareng si OhMyBaby, pasti seru…

    Like

  2. wah bagus kok bagus fanficnya, yah walaupun hanya 10 menitan kamu buatnya tapi tetep bagus kok,belum tentu kok dalam 10 menit buat ff itu jelek 😀

    Like

  3. Wah jd disini kai itu duda ya?tapi duda sexy yaaa hm boleh jg mana anaknya taeoh lagi lucunyaa 😍😍.ah sequel pgn tau mereka kencan bertiga ntr gmn 😁 keep writing 😘

    Like

  4. ihhh paling gemes sma taeoh.. paling suka ff jongin-taeoh.. kayaknya fellnya tuh lebih dapet dr kaistal. kekeke
    bercanda..kaistal sama jongin-taeoh seimbang kok
    suka sma ffnya..kai jd duda..bru prtm bca yg bgini 😀

    Like

  5. Kebayang kepolosan Taeoh pas bilang ‘Soojung Mommy..’
    Kebayang jg soojungnya rada baper plus shock pas dibilang gtu ‘maigat gw kan masih anak SMA astagaaa..’
    Anyway keren thor ffnya 👍👍

    Like

Arcadian's Say